6 Benteng di Sulawesi Tenggara yang Sarat Nilai Sejarah

Sulawesi Tenggara, selain terkenal dengan keindahan alam berupa kekayaan lautnya di Wakotobi, juga memiliki berbagai benteng yang masih berdiri kokoh dan kaya akan nilai sejarah. Benteng-benteng tersebut menjadi saksi perjuangan rakyat Sulawesi Tenggara, terutama Buton di masa lalu.
Berkunjung di benteng-benteng ini akan menggugah rasa ingin tahu kalian mengenai peristiwa yang ada di masa lampau. Benteng apa saja yang berada di Sulawesi Tenggara ini? Simak daftarnya di bawah ini.
1.Benteng Wolio/Keraton Buton
Benteng Wolio atau juga disebut Benteng Keraton Buton terletak di atas Bukit Wolio, Kota Bau-bau, pada ketinggian 100 meter di atas permukaan laut. Letaknya yang lebih tinggi dari daratan lain menjadikan lokasinya amat strategis untuk memantau keadaan Kota Bau-bau dan Selat Buton. Bahkan Benteng Wolio menjadi tempat pertahanan terbaik di zamannya.
Benteng Keraton Buton dibangun masa pemerintahan Sultan Buton IV, Sultan La Elangi yang bergelar Dayanu Ikhsanuddin yang memerintah tahun 1597-1631 M. Memiliki luas mencapai 23,375 hektare (ha) dengan panjang keliling tembok benteng mencapai 2.740 meter, menjadikannya sebagai benteng paling luas di dunia.
Cara pembangunannya pun cukup unik dengan bahan batu gunung dan karang yang direkatkan dengan putih telur memakai campuran pasir dan kapur. Dari tepi atas benteng tampak terlihat menakjubkan pemandangan Kota Baubau dan hilir mudik kapal di Selat Buton.