Usai Ditekuk PSIS, Pelatih PSM Beber Alasan "Menghilangnya" Marc Klok

Dalam sesi jumpa pers pasca waktu normal rampung, pelatih kepala PSM Makassar, Darije Kalezic mengatakan sang lawan bermain cukup intens dan dalam tempo yang tinggi. Selain memuji semangat juang PSIS, ia turut memuji kinerja wasit Asep Yandis.

"PSIS berjuang sejak menit pertama, bisa saya mengerti karena mereka coba menjauh dari zona degradasi. Wasit juga sudah bekerja dengan baik. Tadi kami memang menguasai aliran bola, namun kami kebobolan dengan cara yang patut disayangkan," ujarnya.

Menengok statistik, PSM unggul untuk urusan possession ball yang mencapai 60 persen. Akan tetapi, Laskar Mahesa Jenar bermain lebih efektif dengan catatankan total tiga peluang tepat sasaran berbanding satu dari Juku Eja.

"Kami sebenarnya mulai membaik pasca kebobolan dengan terus menerus menekan. Ada peluang lewat (Rizky) Pellu, Rasyid (Bakri) dan Rizky Eka (Pratama). Namun tak ada gol yang kami ciptakan. Saya ucapkan selamat kepada PSIS, selain itu kami pun sudah bermain baik," lanjut coach Kalezic.

Lebih jauh, Kalezic turut mengomentari sulitnya mendulang tiga poin di laga tandang. Ia mengakui faktor utamanya adalah pembentukan tim di awal musim. Setelah bekerja 10 bulan, dirinya sudah mengetahui apa saja yang dibutuhkan Pasukan Ramang. Meski demikian, catatan positif di kandang masih menjadi alasan untuk sumringah.

Yang menarik, Marc Klok menghilang dari susunan tim utama. Meskipun sudah kembali dari sanksi akumulasi kartu kuning, nama gelandang jangkar asal Belanda itu bahkan tak ditemui di daftar pemain cadangan.

Padahal dalam unggahan di akun Instagram pribadinya beberapa jam sebelum pertandingan, Klok datang ke stadion bersama bus yang ditumpangi oleh seluruh pemain dan ofisial tim. Sang pelatih rupanya punya alasan kuat.

"Marc Klok tidak melakukan perjalanan (ke Magelang) bersama kami, dan saya tidak tahu alasannya. Dia baru tiba sehari setelah kami. Saya berbicara dengan CEO (Munafri Arifuddin) namun dia tidak memberi tahu alasannya, dan tidak seorang pun. Saya pun tidak memainkannya," papar eks pelatih RKC Waalwijk tersebut.

Insiden juga terjadi usai peluit panjang ditiup wasit Asep Yandis. Ferdinand Sinaga terlihat naik pitam sehingga harus ditenangkan oleh Aji Kurniawan dan salah satu dokter tim. Pelatih berpaspor Swiss itu mengaku paham perasaan The Dragon.

"(Amido) Balde tidak memberinya umpan. Dan ini sesuatu yang biasa terjadi di sebuah pertandingan. Namun bisa saja ini rasa frustrasi yang timbul dari hal lain. Balde cukup penting hari ini, dialah yang membuat kita memiliki beberapa peluang. Terkadang pemain bisa meluapkan emosi di lapangan, dan itu normal saja," kata dia.

Gagal dulang poin, Rizky Pellu dkk bergeming di peringkat 5 klasemen sementara berkat koleksi 42 poin. Pekan selanjutnya, PSM bakal menjamu Borneo FC di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging pada hari Senin (2/12) mendatang.