PSM Makassar Juara Liga 1 2018 Jika Mampu Penuhi 3 Faktor Ini, Apa Saja?
Seluruh penggawa PSM menatap penghujung musim dengan percaya diri. Poin penuh dengan berani dibidik pada empat partai sisa demi memulangkan trofi supremasi kasta tertinggi sepak bola Indonesia yang terakhir direngkuh pada tahun 2000 silam. Misi tersebut resmi dimulai saat ditantang Persija pada Jumat (16/11) sore esok.
Berdasarkan hitung-hitungan peluang, tekad coach Robert Rene Alberts bukanlah sesuatu yang mustahil. Catatan pertemuan hingga faktor non-teknis memang memihak Juku Eja finis dengan total poin 62. Berikut ketiga faktor pendukung tersebut, selain kerja keras dan konsistensi di lapangan.
1. Potensi sapu bersih yang terbuka lebar
Sisakan empat laga, PSM membuka kans menyapu bersih dengan kemenangan. Tekad tersebut bakal dimulai saat mereka berjumpa Persija di Mattoanging (Jumat 16/11). Tuan rumah jelas lebih diunggulkan mengingat Macan Kemayoran tak pernah menang dalam tiga pertemuan terakhir.
Pekan ke-32, Bali United menyambangi Makassar. Publik masih ingat memori pahit setahun silam kala Serdadu Tridatu memupus asa juara secara dramatis. Aroma balas dendam pun menguat. Yang harus dicermati, rekor tandang BU cenderung menukik. Fadhil Sausu cs baru tiga kali memetik poin penuh dari 15 lawatan.
Laga kontra Bhayangkara FC (Pekan 33) jadi partai tandang terakhir musim 2018. Menilik catatan, The Guardian sulit menekuk PSM dalam tiga kesempatan bersua. Selain itu, reputasi angker markas si juara bertahan telah runtuh di tangan Persib beberapa waktu lalu. Kemenangan atas PSMS di gameweek pamungkas akan jadi penutup sempurna.
2. Komposisi skuat lebih lengkap
Menafikan kemungkinan cedera (yang tak diinginkan meski dapat terjadi tiba-tiba), komposisi skuat PSM cenderung lebih komplit. Tanpa satu pun wakil di Timnas Senior untuk Piala AFF memang disayangkan sebagian kalangan. Namun sisi positifnya, meneer Robert tidak perlu memusingkan rotasi.
Persija kehilangan Riko Simanjuntak serta kiper utama Adritany Ardhiyasa. Bali United harus pinjamkan Stefano Lilipaly (satu-satunya nama lokal di daftar top skorer sementara) dan bek kiri Ricky Fajrin. Bhayangkara FC bahkan melepas tiga pilar yakni Awan Setho Raharjo, I Putu Gede Juni Antara plus Muhamad Hargianto.
Untu PSMS, lain lagi ceritanya. Laskar Ayam Kinantan mendapat ujian dari segi kebugaran. Jadwal partai tunda kontra PS TIRA kembali digeser ke Rabu 5 Desember, hanya empat hari sebelum menjajal PSM.
3. Tuah manjur Mattoanging dan dukungan suporter
Tiga dari empat laga terakhir berlangsung di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging. Ini jelas jadi sebuah keuntungan tersendiri. Tambahan 9 poin tinggal menunggu dipetik. Menengok catatan, Pasukan Ramang belum terkalahkan dalam 11 kali partai kandang atau sejak bulan April.
Di sisi lain, dukungan para suporter sangat penting pada masa-masa krusial semacam ini. Berbagai kelompok suporter mulai dari Macz Man, Red Gank hingga Laskar Ayam Jantan siap mengerahkan segalanya. Semua demi wujudkan impian yang sempat pupus musim kemarin: melihat WIljan Pluim dan kawan-kawan mengangkat trofi juara.
