Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kiper dan kapten Timnas Indonesia dekade 1950-an, Maulwi Saelan (kedua dari kiri), berpose sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia 1958 Zona Asia antara Indonesia melawan China di Xiannongtan Stadium Beijing pada 2 Juni 1957. (Dok. Pribadi Maulwi Saelan / Repro. Majalah Popular edisi Juli 1989)

Makassar, IDN Times - Duel anak asuh Shin Tae-yong melawan Argentina pada Juni lalu meneruskan tradisi panjang Timnas bertemu dengan kesebelasan kelas dunia. Indonesia selalu bertemu banyak klub besar sejak dekade 1950-an, dan selalu ada pemain didikan PSM yang merasakan atmosfer pertandingan tersebut

Salah satunya dialami oleh kiper legenda Maulwi Saelan, 67 tahun silam, saat berjumpa tim Prancis yakni Stade de Reims. Meski sekarang menjadi penghias papan tengah Ligue 1, publik sepak bola dekade 1950-an mengenal tim tersebut sebagai salah satu raksasa Eropa.

Beberapa hari sebelum bertolak ke Indonesia, tepatnya 13 Juni 1956, Stade de Reims melakoni final Piala Eropa (sebutan lama UEFA Champions League) edisi pertama melawan Real Madrid. Sayangnya, mereka takluk 4-3 dalam laga puncak yang berlangsung di Stadion Parc des Princes, Paris.

1. Stade de Reims melawat ke Indonesia usai lakoni final Liga Champions 1955-56 melawan Real Madrid

Tim Stade de Reims asal Prancis berpose sebelum final Liga Champions Eropa musim 1955-56. (Dok. Equipos de Football)

Dilansir oleh laman Record Sport Soccer Statistics Foundation (RSSSF), Stade de Reims melawat ke Jakarta untuk memenuhi undangan Chung Hwa Tsing Nien Hui. Mereka adalah organisasi pemuda yang juga mengikuti kompetisi di Jakarta, dan saat itu merayakan ulang tahun ke-10.

Pelatih Albert Batteaux membawa serta pemain-pemain andalannya. Sebut saja Robert Jonquet, Michel Hidalgo, winger Jean Templin, serta ujung tombak yang kelak menjadi legenda Real Madrid : Raymond Kopa.

Selama 20 hari tur di Indonesia, finalis Liga Champions tersebut berjumpa Indonesia sebanyak 2 kali. Pertemuan pertama yakni pada Sabtu 23 Juni 1956 di Lapangan Ikada Jakarta. Saat itu, posisi kiper utama Timnas asuhan Tony Pogacnik dipercayakan pada Maulwi Saelan yang sudah berusia 30 tahun.

2. Maulwi Saelan bermain cukup baik di pertandingan pertama meski kalah 1-5

Editorial Team

Tonton lebih seru di