Kembali ke PSM sebagai Pelatih Kiper, Ini Rekam Jejak Hendro Kartiko

Makassar, IDN Times - Silih berganti mantan pemain PSM Makassar yang tak lagi merumput memilih untuk mengabdi sebagai bagian dari tim pelatih. Jika sepanjang tiga musim belakangan ada trio Herman Kadiaman - Imran Amirullah - Bahar Muharram, giliran Hendro Kartiko "pulang" ke Mattoanging.
Dalam jumpa pers perkenalan jajaran tim pelatih baru PSM Makassar musim 2020 pada Senin (6/1), dirinya turut duduk bersebelahan dengan Bojan Hodak si pelatih kepala. Sosok berkepala plontos tersebut mengganti Herman Kadiaman yang sudah menjabat sebagai pelatih kiper sejak 2016.
Sebagai penyegar ingatan, berikut IDN Times menyajikan profil singkat kiper Timnas era 2000-an tersebut.
1. Mengawali karier profesional bersama sejumlah klub Jawa Timur
Hendro Kartiko lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 24 April 1973. Bakatnya sebagai kiper sudah terasah sejak masih remaja dengan memperkuat sejumlah klub kecil di Bumi Blambangan. Pada 1990, tepat di usia 18 tahun, ia menjadi bagian dari Persewangi Banyuwangi.
Tahun 1992 hingga 1994, ia memperkuat PS Universitas Muhamadiyah Jember lantaran statusnya sebagai mahasiswa Jurusan Ekonomi Manajemen di kampus yang sama. Persid Jember jadi pintu pertamanya mengenal dunia bal-balan profesional. Ia memperkuat Persid dari 1994 hingga 1995.
Kesempatan mencicipi kasta tertinggi sepak bola Indonesia datang untuk Hendro pada 1995, saat ia menerima pinangan Mitra Surabaya yang saat itu berkecimpung di Ligina. Ia tampil bersama klub titisan Niac Mitra tersebut sampai 1998. Prestasi terbaik bersama Mitra adalah semifinal dua kali beruntun (1995/96 dan 1996/97).
Masuk Ligina edisi keempat (musim 1998/99), ia menyeberang ke rival sekota Mitra yakni Persebaya. Ia turut mengantar Bajul Ijo ke babak final edisi 1998/99 meski akhirnya ditekuk oleh tim kuda hitam PSIS Semarang pada final yang berlangsung di Stadion Klabat, Manado.