Makassar, IDN Times - Kembali ambil bagian dalam program Garuda Select, Edgard Amping disebut lebih matang ketimbang tahun lalu. Itu yang dikatakan langsung oleh sang asisten pelatih, Danny Holmes.
"Musim ini, Edgard terlihat lebih kuat dan cepat. Sekarang dia lebih mudah mengantisipasi pergerakan lawan yang punya fisik kuat dan kecepatan yang baik. Semoga itu bisa terus berkembang lebih baik lagi ke depannya," ungkapnya, seperti dikutip dari programgarudaselect.com, Senin (25/1/2021).
Lebih jauh, mantan pemain Altrincham FC tersebut juga mengakui kapasitas Edgard sebagai kapten tim. Pengalaman selama mengikuti Garuda Select II tahun lalu dianggap sudah cukup membuat bek kiri itu pede dengan tugas barunya.
"Ini bukan soal paling vokal di lapangan atau tentang kemampuan verbal yang baik. Cara Edgar memimpin rekan-rekannya adalah dengan mencontohkan langsung apa yang seharusnya dilakukan. Dengan pengalaman serta pengetahuan yang didapatkan musim lalu, dia bisa melakukan itu," jelas Holmes.
Peran pemuda 17 tahun asal Mamuju itu memang sangat vital. Tak cuma sigap memotong serangan lawan, Edgard pun acapkali berinisiatif mengawali serangan. Entah melalui penetrasi atau umpan panjang akurat.
"Kalau di dalam lapangan dia memimpin yang lain dengan baik. Cara bermainnya juga bagus seperti saat menekan lawan atau ketika memblok bola," ungkap kiper Garuda Select, Adre Arido.
Rekannya sejak di Akademi PSM Makassar yang juga ambil bagian di Garuda Select III, Muhammad Rafli Asrul, setuju dengan keputusan duo pelatih kepala Des Walker - Direktur Teknik Dennis Wise.
"Dia orangnya pendiam, tetapi saat di lapangan cukup aktif bergerak dan bisa bermain di beberapa posisi. Semoga dia bisa menyemangati teman-temannya yang lain ketika sedang down. Menurut saya dia pantas untuk memimpin tim ini," tukas Rafli.
Bagaimana reaksi Edgard atas penunjukan dirinya sebagai pemimpin di lapangan? "Saya akan berusaha membuktikan diri bisa menjalankan peran sebagai kapten," ujarnya.
Terpilih untuk kali kedua secara beruntun berlatih di Inggris, Edgard terus menerus memanjatkan rasa syukur. Ilmu-ilmu sepak bola yang ia serap dari para pelatih setiap hari disebut jadi modal berharga untuk mencapai impian berkarier di Eropa. Dan kepercayaan ban kapten yang melingkar di lengan harus ia bayar dengan hasil maksimal.
"Saya bersyukur bisa berkesempatan menjalani program ini dan punya pengetahuan tentang permainan lebih detail lagi. Tahun ini, saya akan berusaha membuktikan diri bisa menjalankan peran sebagai kapten," pungkas Edgard.