Memori Manis-Pahit PSM Makassar Kala Bertamu ke Stadion GBK

Juku Eja pernah tiga kali membawa pulang trofi dari GBK

Makassar, IDN Times - Kick off Liga Indonesia (Ligina) musim 2023-24 pada 1 Juli mendatang langsung mempertemukan dua kutub sepak bola nasional. Persija Jakarta menjamu sang juara bertahan PSM Makassar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Kepastian duel klasik alumnus Perserikatan sebagai pembuka musim baru datang dari Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus.

"Persija versus PSM, tunggu saja nanti tajuknya apa. Bukan hanya peringkat pertama dan kedua, itu ada hal lain. Nanti kami sampaikan lebih jelasnya," ungkapnya di Hotel InterContinental, Minggu (28/5/2023).

Baca Juga: Persija Vs PSM Jadi Laga Pembuka Liga 1 2023/24

1. SUGBK jadi saksi bisu keberhasilan PSM menjadi jawara Kejurnas Perserikatan PSSI 1964-65

Memori Manis-Pahit PSM Makassar Kala Bertamu ke Stadion GBKSkuat PSM Makassar berpose dengan pelatih kepala Suwardi Arland dalam ajang Piala Jusuf 1965. (Dok. Istimewa)

Faktor historis langsung mencuat iringi duel penanda musim dimulai tersebut. Arena yang pernah berkapasitas 110 ribu penonton tersebut jadi saksi bisu kesuksesan PSM menjadi juara dua edisi Perserikatan dan sekali Ligina.

Yang pertama terjadi pada edisi kedelapan Kejurnas PSSI Perserikatan, di musim 1964-65. Saat itu, PSM bersua dengan sesama jagoan Wilayah Timur yakni Persebaya Surabaya. Laga final berlangsung di Stadion Utama Senayan pada 15 Agustus 1965. Beruntung, Ramang beserta kolega bisa menekuk Bajul Ijo dengan skor tipis 3-2.

2. Membawa pulang trofi dari arena tersebut di final Perserikatan 1991-92 dan Ligina 1999-2000

Memori Manis-Pahit PSM Makassar Kala Bertamu ke Stadion GBKPara pemain PSM Ujung Pandang dan Persib Bandung menuju lapangan sebelum laga semifinal Divisi Utama Perserikatan PSSI 1991-92 di Stadion Utama Senayan Jakarta, 28 Februari 1992. (Dok. Istimewa)

Momen kedua terjadi pada 27 Februari 1992. Arena yang saat itu bernama Stadion Utama Senayan menggelar partai final Divisi Utama PSSI Perserikatan 1991-92 antara PSM versus jawara Wilayah Barat yakni PSMS Medan. Mustari Ato dkk, yang tidak diunggulkan menjadi juara, di luar dugaan mampu membungkam Ayam Kinantan dengan skor 2-1.

Memori manis ketiga hadir di 23 Juli 2000. Berstatus sebagai "dream team" lantaran dihuni banyak pemain Timnas, PSM menjadi jawara Ligina 1999-2000 usai menekuk tim kuda hitam PKT Bontang. Laga puncak di SUGBK tersebut berkesudahan 3-2.

3. Terakhir kali Juku Eja menyambangi SUGBK di ajang resmi yakni pada Agustus 2019

Memori Manis-Pahit PSM Makassar Kala Bertamu ke Stadion GBKPemain Persija Jakarta Marko Simic (kiri) dijaga ketat dua pemain PSM Makassar pada lanjutan Liga 1 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019). (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

Namun, SUGBK turut menggurat memori pahit untuk Juku Eja. Mulai dari kalah 2-0 dari Persib pada final Perserikatan 1993-94, dibekuk 0-2 oleh Mastrans Bandung Raya di partai pamungkas Ligina 1995-96, dan takluk 3-2 kala menantang Persija dalam penentuan juara Ligina 2001.

Yang menarik, PSM baru tiga kali menyambangi stadion terbesar se-Indonesia tersebut dalam ajang resmi sejak tahun 2001. Satu kali pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009-10, dua lainnya di tahun 2019.

Terakhir kali duel Persija kontra PSM dimainkan di SUGBK yakni pada 28 Agustus 2019. Partai tunda pekan ke-7 Liga 1 2019 tersebut berakhir dengan skor imbang tanpa gol.

Akankah anak asuh Bernardo Tavares bisa membawa pulang poin dalam lawatan di pekan pertama Ligina 2023-24?

Baca Juga: Ananda-Victor Sepakati Tambahan Kontrak 3 Tahun dengan PSM Makassar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya