Tetangga di Makassar Cekcok Gara-gara Anak Dipatuk Ayam
Ilustrasi. Garis polisi. IDN Times/Sahrul Ramadan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Petugas Polsek Rappocini, Kota Makassar, belum lama ini memediasi keributan melibatkan warga antar tetangga, di Jalan Hertasning, Kelurahan Tidung.
Cekcok antara warga itu dipicu persoalan ayam piaraan. Cekcok melibatkan dua warga bertetangga, JF (32) dan DA (60).
"Anaknya (JF) dipatuk ayam jantan milik tetangganya (DA)," kata Kapolsek Rappocini Kompol S Syamsuddin, Rabu (9/2/2022).
Baca Juga: Ramsiah Dosen UIN Makassar Terharu Kasus UU ITE Dihentikan
1. Bocah dipatuk dan terluka
Ilustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)Awalnya, seorang balita berusia dua tahun dipatuk ayam, pada Senin petang, 7 Februari 2022. Merujuk keterangan JF, insiden itu terjadi saat anaknya tengah bermain di depan rumah. Saat itu ayam DA tiba-tiba menyerang si bocah.
"Tiba-tiba dilihat anaknya menjerit kesakitan, langsung dihampiri. Dilihat muka dan kepalanya berdarah dan menangis, ternyata dipatuk ayam," ucap Syamsuddin.
2. Bocah dapat sejumlah jahitan karena lukanya
Ilustrasi rumah sakit. IDN Times/Asrhawi MuinKarena panik melihat sang anak terluka, JF bergegas ke rumah sakit. AP dibawa ke Rumah Sakit Faisal untuk mendapat pertolongan medis.
"Luka dan mendapat jahitan di rumah sakit," lanjut Syamsuddin.
JF tak terima dan mendatangi DA untuk meminta pertanggungjawaban. Keributan antar tetangga ini pun sempat jadi tontonan warga, yang akhirnya melaporkan ke polisi.
Setelah mendapat laporan soal pertengkaran itu, kedua warga bertetangga itu dimediasi oleh petugas Polsek Rappocini.
"Adapun kasus dilakukan mediasi dengan cara problem solving (penyelesaian masalah)," ungkap Syamsuddin.
3. Mediasi selesai, pemilik ayam bantu biaya pengobatan bocah
Dua warga di Makassar sempat terlibat keributan kini telah berdamai / Dok. Polrestabes MakassarDA meminta maaf dan bersedia membantu biaya perawatan anak JF. "Keduanya sepakat berdamai kemudian membuat pernyataan yang ditandatangani di atas materai disaksikan oleh masing-masing keluarga," kata Syamsuddin.
Syamsuddin menambahkan, langkah mediasi ini juga bertujuan agar permasalahan warga tidak meluas dan berkepanjangan. "Sehingga dapat terselesaikan dengan cepat dan tidak menimbulkan konflik sosial," ucapnya.
Baca Juga: Melihat SD di Makassar yang Lahannya Kalah Gugatan di MA
