Remaja di Makassar Nyaris Jadi Korban Dugaan Perdagangan Manusia

Remaja perempuan diiming-imingi kerja di Dobo, Maluku

Makassar, IDN Times - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menampung satu aduan terkait kasus dugaan perdagangan perempuan remaja lintas provinsi. Aduan dilayangkan pendamping korban, Lukman Hakim, Kamis (10/12/2020) petang.

Di hadapan petugas P2TP2A, Lukman menceritakan awal kasus ini hingga diketahui latar belakang masalahnya. "Kebetulan sekali saya dengan korban ini tetangga di Kecamatan Tallo. Saya diceritakan langsung sama kakaknya ini korban kalau adiknya ada masalah sama orang," kata Lukman kepada jurnalis.

1. Kabur karena cekcok dengan anggota keluarganya

Remaja di Makassar Nyaris Jadi Korban Dugaan Perdagangan ManusiaP2TP2A Makassar terima pengaduan kasus dugaan perdagangan manusia lintas provinsi. IDN Times/Sahrul Ramadan

Korban berinisial LL. Remaja 17 tahun itu, kata Lukman, sempat kabur dari rumahnya sejak pertengahan November 2020 karena terlibat cekcok dengan orangtuanya. LL lantas pergi ke rumah rekannya di salah satu tempat di Kecamatan Bontoala. Di sana, anak ketiga dari empat bersaudara ini menceritakan masalahnya kepada rekan wanitanya.

Mendengarkan pengakuan LL, rekannya kemudian menghubungi seseorang bernama Firsah. "Jadi awal mula kejadian itu, perkenalan korban itu dengan si perempuan Firsah ini. Mulai dicekoki untuk ceritakan semua masalahnya kembali. Ceritanya, seperti mau dibantu," ungkap Lukman.

Setelah seminggu kenal dengan Firsah, korban mengaku difasilitasi untuk dipenuhi semua  kebutuhannya. Termasuk pinjaman korban di koperasi ditanggung oleh Firsah. "LL ini sempat gadaikan handphone-nya di koperasi. Uangnya dipakai untuk kebutuhan hidup selama kabur dari rumahnya," ujar Lukman.

2. Korban diperlakukan senyaman mungkin

Remaja di Makassar Nyaris Jadi Korban Dugaan Perdagangan ManusiaPendamping korban melapor ke P2TP2A Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Dijelaskan Lukman, korban kemudian diperkenalkan kembali oleh satu rekan Firsah bernama Nurul alias Niken. Serupa dengan Firsah, Niken juga ikut memfasilitasi keperluan LL selama dalam pelarian. Oleh Niken, korban ditawari untuk bekerja di luar daerah, tepatnya di Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.

LL pun berminat mendengar iming-iming tersebut. Niken lalu meminta LL agar tidak bercerita kepada siapapun termasuk keluarganya sebelum diberangkatkan ke luar Kota Makassar. Sampai suatu hari, kata Lukman, LL diperkenalkan kembali oleh rekan Niken bernama Lia. "Jadi dia ini karena kan masih lugu akhirnya mau, tertarik," jelas Lukman.

Perempuan bernama Lia ini, kata Lukman, kembali menambah fasilitas LL selama pelarian ke berbagai tempat di Kota Makassar. LL bahkan dibuatkan KTP baru tanpa diketahui oleh keluarganya. Pembuatan identitas baru untuk memudahkan pengurusan administrasi LL hingga tiket pesawat ke daerah tujuan di Dobo.

Baca Juga: Pandemi, Kekerasan pada Perempuan dan Anak di Makassar Meningkat

3. Korban diminta untuk menuruti semua kemauan tiga orang baru dikenal

Remaja di Makassar Nyaris Jadi Korban Dugaan Perdagangan ManusiaP2TP2A Makassar terima pengaduan kasus dugaan perdagangan manusia lintas provinsi. IDN Times/Sahrul Ramadan

Lebih lanjut kata Lukman, selama berada di bawah pengawasan Lia, Niken dan Firsah, LL mengaku mendapat perlakuan baik. Selain difasilitasi kebutuhan makan dan minum, LL bahkan diberikan uang saku tiap harinya. Terakhir, LL ditempatkan di sebuah wisma di dekat Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. "Jadi di situ sama berapa orang perempuan juga di sana di wisma itu," ungkap Lukman.

Oleh Lia, LL diminta untuk memberitahukan kepada orangtuanya bahwa akan bekerja di sebuah swalayan di Dobo. Orangtua LL dan kakaknya yang mendengarkan informasi saat itu cukup senang. Namun Lia tidak mengizinkan LL untuk menemui keluarganya. "Mulai dari situ ini anak curiga. Kenapa mau diberangkatkan tapi tidak dapat izin," jelasnya.

Sampai suatu hari di awal Desember 2020 lalu, jelas Lukman, LL mendengar perbincangan ketiga perempuan tersebut di wisma tempat penampungannya. Ketiga perempuan itu merekomendasikan LL ke seorang pria di Dobo. "Ditawari uang Rp15 juta kalau sudah tiba di Dobo, tapi harus dampingi laki-laki ini," ucap Lukman lagi.

4. Korban syok lalu melarikan diri dari wisma dekat Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

Remaja di Makassar Nyaris Jadi Korban Dugaan Perdagangan ManusiaP2TP2A Makassar terima pengaduan kasus dugaan perdagangan manusia lintas provinsi. IDN Times/Sahrul Ramadan

Mendengar perbincangan itu, LL syok dan hendak melaporkan kondisi yang dialaminya kepada keluarganya. Keesokan harinya ketiga perempuan itu kemudian mendatangi kamar LL. "Di kamar situ, korban ini dikasih coba pakaian. Pakaian-pakaian seksi begitu. Makanya dia bertanya kenapa saya mau kerja di swalayan tapi pakaian seksi begini," Lukman menerangkan.

Menyadari itu, korban hanya seolah-olah tidak mengerti, padahal sudah mengetahui apa yang sebenarnya direncanakan ketiga perempuan ini di malam sebelumnya. "Akhirnya malam harinya dia teleponlah kakaknya. Dia minta dijemput besok paginya di dekat bandara. Di depan toko kue di sana," ungkap Lukman lagi.

Tepat pada Senin, 7 Desember lalu, LL memberanikan diri kabur dari Wisma. Dia lalu dijemput oleh kakaknya di tempat yang dijanjikan. LL pun kemudian menceritakan semua kejadian yang dialaminya kepada pihak keluarga. "Akhirnya LL ini dicari sama tiga perempuan ini. Diteror untuk menggantikan semua biaya fasilitas selama ini. Biayanya semua Rp6 juta," jelas Lukman.

5. P2T2A Makassar dampingi korban dan keluarganya

Remaja di Makassar Nyaris Jadi Korban Dugaan Perdagangan ManusiaKetua P2TP2A Makassar Tenri A Palallo. IDN Times/Sahrul Ramadan

Karena kondisi keuangan keluarga LL terbatas, mereka sempat kebingungan ingin minta bantuan ke siapa. Karena kedekatan emosional, kakak LL kemudian bercerita semua persoalan itu ke Lukman. "Akhirnya saya lihat semua isi percakapannya di chat, di WhatsApp sampai perbincangan semua itu saya screenshot dan print sebagai bukti," ucap Lukman.

Keluarga LL diminta oleh ketiga perempuan ini agar tidak melapor ke polisi. Mereka ditakut-takuti dengan ancaman nyawa. Lukman kemudian berinisiatif agar mengadu ke P2TP2A agar didampingi secara hukum. Sorea tadi, LL dan Lukman mendatangi P2TP2A. Lukman menyertakan seluruh bukti percakapan tiga perempuan tersebut dengan LL. Bukti lainnya yaitu berkas pembuatan KK baru untuk LL sampai tiket pesawat dengan jadwal keberangkatan pada Kamis, pagi tadi.

Ketua P2TP2A Makassar, Tenri A Palallo menyatakan, kasus ini mengarah ke perbuatan pidana perdagangan manusia. Khususnya yang melibatkan perempuan sebagai objeknya.

"Kasus ini jelas perdagangan manusia. Dari motif cerita dan kronologis kemudian bukti yang kami terima dan keterangan korban sekaligus saksi. Apalagi keluarganya masih trauma dan kebingungan harus berbuat apa," ungkap Tenri saat ditemui di kantornya.

Tenri mengatakan, pihaknya sementara berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Makassar untuk mengungkap kasus ini. Sore ini, kata Tenri, kasus ini akan dilaporkan resmi ke kepolisian. Sementara LL, kata Tenri, sementara menjalani pemulihan di rumah aman P2TP2A Makassar.

Khusus untuk keluarga korban, lanjut Tenri, akan didampingi untuk membuat laporan resmi ke polisi. Tenri berkomitmen untuk mengawal kasus ini bersama kepolisian agar terungkap. "Ini bisa saya pastikan perdagangan manusianya. Saya tidak ragu. Makanya saya dan keluarga korban segera melapor resmi. Ini keterlaluan," tegas Tenri.

Baca Juga: P2TP2A Makassar Dampingi Remaja Diduga Terlibat Prostitusi Online

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya