Polisi Tangkap 11 Pelaku Penyerangan SMA dan Kafe di Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Polisi menangkap sejumlah pelaku penyerangan SMA Nasional di Makassar, Sulawesi Selatan. Peristiwa itu terjadi pada, Kamis, 25 November 2021.
Kapolsek Ujung Pandang, AKP Ardy Yusuf mengatakan, dari 11 orang yang ditangkap, tujuh di antaranya adalah pelaku penyerangan sekolah di Jalan Ratulangi itu. "Para terduga pelaku penyerangan dua lokasi," kata Ardy dalam keterangan tertulisnya saat dikonfirmasi Sabtu (27/11/2021) malam.
1. Terduga pelaku penyerangan didominasi pelajar
Ardy mengatakan, mereka ditangkap secara terpisah di beberapa lokasi di Makassar, Sabtu, sekitar pukul 10.45 WITA. Selain menyerang, empat orang lainnya juga teridentifikasi sebagai terduga pelaku penyerangan kafe di Jalan Thamrin Makassar.
Ardy menyebut, peristiwa penyerangan kafe terjadi sehari setelah penyerangan SMA Nasional. Dari belasan remaja yang ditangkap, lanjut Ardy, hanya satu yang bukan berstatus pelajar. Selebihnya adalah siswa SMP, SMA, dan SMK.
2. Lima dari terduga pelaku pelajar diserahkan ke Polsek Mariso
Mereka yang ditangkap, berinsial MR (16), AT (17), MK (16), MA (16), MH (17), AN (17), HA (18). Mereka teridentifikasi sebagai kelompok penyerang SMA Nasinal. Sisanya, kelompok penyerang kafe di Jalan Thamrin. Masing-masing berinsial, PA (17), RJ (18), MS (17) dan RI (20)
Setelah penangkapan, kata Ardy, pihaknya berkoordinasi dengan petugas Polsek Mariso. Lima dari sebelah remaja pembuat onar itu diserahkan untuk diproses lebih lanjut. Sementara sisanya, ditangani Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar.
3. Polisi masih selidiki motif kasus ini
Lebih lanjut kata Ardy, proses hukum terkait kejadian ini tetap berlanjut. Mengingat, kasus penyerangan sekolah SMA Nasional Makassar menjadi atensi kepolisian. Petugas kepolisian juga berkoordinasi dengan otoritas terkait, mengingat mereka yang terlibat masalah hukum masih pelajar.
"Para terduga pelaku penyerangan ke ke dua lokasi tersebut harus dilakukan penyidikan yang lebih intensif agar bisa mengungkap motif yang sebenarnya dan (mengantisipai) bisa terulang kembali ke kelompok yang lain," imbuhnya.
Baca Juga: Viral di Medsos, SMA di Makassar Diserang Sekelompok Orang