Korban Terakhir Perahu Terbalik di Makassar Ditemukan Meninggal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Satu korban kecelakaan perahu yang dicari di perairan Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya ditemukan, Selasa pagi (22/2/2022). Tim SAR gabungan menemukannya dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Operasi pencarian sudah berlangsung tiga hari, sejak peristiwa kecelakaan terjadi pada Minggu petang, 20 Februari 2022. Dua kapal terbalik dan rusak karena dihantam ombak.
"Korban bernama Saleh, 60 tahun, berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pukul 08.30 WITA," kata Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Baca Juga: Dua Perahu Kecelakaan di Perairan Makassar, Satu Orang Meninggal
1. Korban ditemukan dua hari setelah kecelakaan
Djunaidi mengatakan, korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kecelakaan. Proses pencarian memakan waktu tiga hari. Setelah dievakuasi, korban langsung diserahkan ke pihak keluarga.
Djunaidi mengatakan, korban sempat dinyatakan hilang setelah kapal Tokka-tokka yang mereka tumpangi pecah dihantam ombak. Selain Saleh, korban lainnya ditemukan selamat.
2. Total dua korban meninggal
Pada Minggu, tim SAR mendapat laporan dua kapal berbeda yang mengalami kecelakaan. Kapal ditumpangi kelompok pemancing.
Tim SAR lebih dulu mengevakuasi satu orang korban meninggal dunia bernama Roki (54), pada Senin dini hari, 21 Februari 2022. Nelayan itu berangkat bersama tujuh rekannya yang hendak memancing, menumpangi kapal Wisata Bahari. Sedangkan rekan-rekannya ditemukan selamat.
3. BMKG peringkatkan potensi gelombang tinggi
Sebelumnya, BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca buruk di wilayah Sulsel pada 20-23 Februari 2022. Selain hujan dan angin kencang, juga berpotensi terjadi gelombang tinggi di perairan sekitar Sulsel. Gelombang dengan ketinggian 1,25--2,5 meter (Moderate Sea) mungkin terjadi di perairan Spermonde Makassar, perairan Selayar, dan Laut Flores.
Sedangkan gelombang ketinggian 2,5--4 meter berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian Selatan, perairan Parepare, perairan Spermonde Pangkep, dan Teluk Bone bagian selatan.
"Masyarakat diharapkan selalu memperhatikan informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik," kata Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet.