Keceriaan Anak Korban Banjir Makassar Diajak Berdongeng 

Dongeng dan cerita jadi sarana trauma healing untuk anak

Makassar, IDN Times - Keceriaan terpancar dari wajah puluhan anak korban terdampak banjir di Blok 10 Perumnas Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Kamis (9/12/2021). Mereka dengan seksama mendengarkan dongeng dan cerita.

Di lokasi pengungsian, Masjid Jabal Nur, anak-anak itu diajak sejenak untuk melupakan kesedihan akibat bencana banjir yang hampir tiap tahun merendam tempat tinggal mereka. Proses trauma healing disertai proses belajar diprakarsa oleh Gerakan Para Pendongeng untuk Kemanusiaan (Gepuk) Kota Makassar.

"Tujuan kita ke sini (lokasi pengungsian) untuk memberikan dukungan psikososial untuk anak-anak karena, kan yang paling terdampak itu kalau bencana adalah anak-anak," kata pendongeng sekaligus Koordinator Gepuk Makassar Kak Heru saat ditemui di lokasi pengusian.

Baca Juga: Banjir di Makassar Perlahan Surut, Warga Mulai Tinggalkan Pengungsian

1. Anak di lokasi pengungsian dihibur dengan dongeng dan cerita menarik lainnya

Keceriaan Anak Korban Banjir Makassar Diajak Berdongeng Puluhan anak korban terdampak banjir di lokasi pengungsian Masjid Jabal Nur Antang, Makassar, ikut proses trauma healing yang digelar Gepuk Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Heru menjelaskan, Gepuk tergerak untuk membantu memulihkan kondisi, khususnya mental anak-anak di lokasi pengungsian. Menurut Heru, anak yang menjadi korban terdampak bencanalah yang paling rentan trauma, karena terus mengingat peristiwa yang terjadi.

Alasan itu yang membuatnya hadir mengedukasi anak-anak di lokasi pengungsian agar perlahan melupakan semua kejadian yang dialami. "Biasanya kan mereka kehilangan buku-buku kesayangan, mainan kesayangan yang dekat dengan mereka saat bencana," ucap Heru.

Selain berdongeng, Heru juga mengajak anak-anak untuk berinteraksi langsung dengan Bona. Itu adalah boneka yang bisa diajak bicara serupa dengan Susan.

"Kita memberikan cerita-cerita yang menarik, menyenangkan dan membangkitkan kembali semangat mereka," ujar Heru.

2. Gepuk juga bantu anak korban terdampak bencana di Lumajang

Keceriaan Anak Korban Banjir Makassar Diajak Berdongeng Puluhan anak korban terdampak banjir di lokasi pengungsian Masjid Jabal Nur Antang, Makassar, ikut proses trauma healing yang digelar Gepuk Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Selain di Makassar lanjut Heru, Gepuk juga bertugas membantu memulihkan kondisi anak-anak korban terdampak erupsi Gunung Semeru. Mereka di sebar ke sejumlah titik pengungsian di Lumajang dan wilayah lain.

"Hari ini, kawan-kawan Gepuk di Indonesia bergerak serentak," kata Heru.

Seperti di Makassar, anak-anak di sana juga diajak bermain, belajar agar melupakan semua masalah yang dihadapi. Heru berharap, gerakan trauma healing ini bisa berdampak poisitif terhadap kondisi psikologis para anak.

"Semoga ini bisa menjadi pemantik supaya anak-anak ini bisa kembali ceria," imbuhnya.

3. Sebagian besar pengungsi masih bertahan

Keceriaan Anak Korban Banjir Makassar Diajak Berdongeng Puluhan anak korban terdampak banjir di lokasi pengungsian Masjid Jabal Nur Antang, Makassar, ikut proses trauma healing yang digelar Gepuk Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Merujuk dalam data di lokasi pengungsian Masjid Jabal Nur, pengungsi per, Kamis hari ini berjumlah 192 jiwa. Sebanyak 33 di antaranya adalah anak, sedangkan empat orang lansia. Mereka terdiri dari 54 keluarga.

Sebagian pengungsi bertahap membersihkan tempat tinggal mereka sembari menunggu air surut. Mereka sudah menempati lokasi pengungsian sejak banjir hari pertama, Senin, 6 Desember 2021.

"Mereka mengungsi sejak empat hari lalu, pas hari pertama banjir. Dan sekarang hampir sebagian besar mereka masih bertahan di sini," kata koordinator posko pengungsi Masjid Jabal Nur, Hamsinah.

Baca Juga: Solusi Banjir Makassar ala Danny: Rumah Rawan Banjir Dibuat 2 Lantai

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya