Gempa Sulbar: Anjing Pelacak Fokus Cari Korban di Reruntuhan

Polda Sulbar menurunkan tiga ekor anjing K-9

Makassar, IDN Times - Tim SAR gabungan masih tberupaya mencari korban yang belum ditemukan pascagempa 6,2 SR mengguncang Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari 2021. Pencarian difokuskan pada dua daerah yang terdampak parah, yakni Kabupaten Mamuju dan Majene.

Kepolisian Daerah Sulbar yang tergabung dalam operasi SAR, memaksimalkan berbagai potensi, termasuk dengan mengandalkan anjing pelacak.

"Kami mendatangkan tiga K-9 (anjing pelacak) untuk membantu pencarian jenazah yang masih ada di dalam reruntuhan," kata Kapolda Sulbar Irjen Eko Budi Sampurno saat memberikan keterangan kepada jurnalis, Minggu (17/1/2021) malam.

Baca Juga: Korban Meninggal Gempa Sulbar Jadi 81 Orang, Terbanyak di Mamuju

1. Polda Sulbar mendirikan dapur lapangan untuk korban gempa

Gempa Sulbar: Anjing Pelacak Fokus Cari Korban di ReruntuhanPeralatan yang disiapkan membantu penanganan darurat musibah gempa bumi Majene, Sulbar/Polda Sulbar

Eko mengatakan, K-9, untuk sementara berfokus mencari korban tertimbun reruntuhan di Mamuju. Dia yakin masih ada korban lain yang belum sempat dievakuasi karena tertimbun material bangunan.

Selain menerjunkan K-9, Polda Sulbar dibantu Polda Sulawesi Selatan dan Polda Sulawesi Tengah juga sudah mendirikan dapur umum di sejumlah titik pengungsian, terutama di Majene, titik pusat gempa.

"Dimanfaatkan langsung oleh masyarakat. Termasuk satu mobil water treatment di masing-masing dapur lapangan," ujarnya.

2. Polda Sulbar jamin keamanan penyaluran bantuan logistik

Gempa Sulbar: Anjing Pelacak Fokus Cari Korban di ReruntuhanWarga melintasi tiang listrik yang melintang di jalan raya pascagempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Selain itu, Eko menjamin keamanan pendistribusian logistik yang akan masuk ke wilayahnya. Sebelumnya ramai diberitakan pengadaan truk pengangkut logistik yang menuju Mamuju.

"Untuk yang agak rawan di Kecamatan Malunda, sudah kami tempatkan satu SSK Brimob dari Polda Sulsel," kata dia.

Polda Sulbar juga telah meminta polres-polres untuk siaga dalam mengawal seluruh bantuan yang masuk dari luar daerah.

"Jadi sebelum masuk ke wilayah Mamuju, kami hentikan dan kami masukkan ke Polres, lalu kami kawal," ujar Eko.

3. Evakuasi sempat terkendala ketersediaan alat berat

Gempa Sulbar: Anjing Pelacak Fokus Cari Korban di ReruntuhanAnggota Basarnas Makassar memeriksa bangunan yang roboh akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kepala Basarnas Mamuju Aidar mengatakan, tim gabungan telah menyisir lima lokasi utama di Kota Mamuju untuk mencari korban tertimbun reruntuhan. Di lokasi itu, diyakini masih banyak korban yang belum dievakuasi.

Petugas di lapangan sempat terhambat minimnya alat berat untuk mengangkat puing-puing reruntuhan.

"Karena di dalam reruntuhan itu kita harus hati-hati dalam evakiasi. Itu cukup alot," kata Aidar.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, data terbaru korban meninggal akibat gempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat bertambah menjadi 81 orang di Kabupaten Mamuju dan Majene.

"(Sebanyak) 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene," kata Raditya dalam keterangan tertulis, Senin (18/1/2021).

Baca Juga: Cegah COVID-19, BNPB Batasi Orang di Pengungsian Gempa Sulbar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya