BPBD Sulsel: 24 Kabupaten dan Kota Rawan Terdampak Bencana 

Cuaca ekstrem melanda Sulsel di Januari 2020

Makassar, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel) memetakan daerah-daerah yang dianggap beresiko terdampak bencana di musim cuaca ekstrem awal 2020. Kepala BPBD Sulsel Syamsibar menyebut, ada 24 kabupaten yang masuk kategori zona merah. 

"Jadi untuk 24 kabupaten/kota ini memang cukup rentan. Tidak bisa kita pastikan bahwa ini (daerah) tidak jadi perhatian semua harus jadi perhatian. Yang kita fokuskan sekarang adalah, cara mengantisipasinya, meminimalisir agar tidak ada korban," kata Syamsibar saat berbincang dengan IDN Times, Sabtu (4/1).

Kendati begitu, masyarakat diimbau tidak cemas karena petugas dan tim gabungan disiapkan di seluruh lokasi yang rawan terdampak bencana alam. "Jadi kalau ada apa-apa, kita bisa bergerak cepat. Dan doakan insya Allah mudah-mudahan kita terhindar dari semua bencana," kata Syamsibar.

Baca Juga: Musim Hujan Ekstrem, Polda Sulsel Bentuk Satgas Bencana

1. Cuaca ekstrem yang muncul pada Januari 2020 tak diprediksi sebelumnya

BPBD Sulsel: 24 Kabupaten dan Kota Rawan Terdampak Bencana Kepala BPBD Sulsel Syamsibar / Humas Pemprov Sulsel

Menurut Syamsibar, cuaca ekstrem yang muncul pada Januari 2020 tidak diprediksi. Tahun-tahun sebelumnya, kata dia, peralihan musim serangkaian dengan cuaca terjadi pada pertengahan Oktober hingga akhir Desember.

Untuk menghadapi cuaca ekstrem bulan ini, BPBD Sulsel juga intens berkoordinasi dengan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, untuk terus mengetahui perkembangan kondisi peralihan musim.

Koordinasi dianggap salah satu hal yang penting, agar seluruh jajaran internalnya yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sulsel sigap menghadapi potensi ancaman bencana.

"Kita juga merujuk dengan data Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) dari tahun kemarin (2019) bahwa pemetaan daerah zona merah di Sulsel masih cukup berpotensi," ucapnya.

2. BPBD Sulsel itensifkan koordinasi dengan seluruh instansi dan institusi agar upaya penanggulangan bisa berjalan maksimal

BPBD Sulsel: 24 Kabupaten dan Kota Rawan Terdampak Bencana BPBD Sulsel / Humas Pemprov Sulsel

Selain BBMKG, lanjut Syamsibar, pihaknya juga mengintensifkan koordinasi dengan instansi dan institusi lain di Sulsel. Mulai dari pemerintah daerah, kota, hingga lembaga-lembaga independen.

Koordinasi diklaim akan memudahkan seluruh unsur terkait untuk meminimalisasi dampak jika suatu bencana terjadi. Kategori bencana yang dianggap paling berpotensi dalam musim penghujan sementara ini disebutkan Syamsibar adalah banjir.

"Misalnya, ada daerah yang sebelumnya dianggap tidak berpotensi, kemudian tiba-tiba dilanda bencana. Maka, kita harus bersiap siaga lebih awal agar ancaman itu dampaknya bisa diminimalisir," terang Syamsibar.

3. Ribuan relawan digandeng BPBD Sulsel untuk siap siaga hadapi bencana

BPBD Sulsel: 24 Kabupaten dan Kota Rawan Terdampak Bencana BPBD Sulsel / Humas Pemprov Sulsel

Selain mengintensifkan koordinasi dengan berbagai instansi dan institusi, BPBD Sulsel juga menyiagakan sekitar 5.000 relawan. Nantinya, mereka akan disebar di berbagai wilayah dan daerah yang masuk dalam kategori potensi ancaman bencananya besar.

"Yang pasti kita, dari BPBD Sulsel khususnya, Insya Allah siap siaga, di semua daerah itu. Koordinasi yang terpenting untuk bagaimana teknisnya dapat menanggulangi dampaknya. Jadi kalau ada apa-apa kita bisa bergerak cepat," kata Syamsibar.

Baca Juga: Hujan Melanda Beberapa Hari, Kota Makassar Siaga Banjir

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya