BMKG Prediksi Puncak Kemarau di Sulsel pada Agustus 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah IV Makassar menyebut wilayah Sulawesi Selatan umumnya masih berada di musim kemarau.
Musim kemarau bahkan diprediksi masih akan bertahan hingga beberapa bulan ke depan, meski beberapa hari terakhir kerap turun hujan.
"Musim kemarau untuk puncaknya di Sulsel itu bulan Agustus," kata prakirawan BBMKG IV Makassar Agusmin, Senin (28/6/2021).
Baca Juga: Viral Video Angin Puting Beliung di Jeneponto, Begini Penjelasan BMKG
1. Intensitas hujan di bawah 50 milimeter
Agusmin menerangkan, tanda musim kemarau adalah rendahnya intensitas hujan di sebagian besar wilayah Sulsel. Rata-rata intensitas hujan di bawah 50 milimeter dalam tiga dasarian atau per 30 hari.
"Jika hujan di bawah 50 milimeter dalam 3 dasarian atau satu bulan, maka itu sudah dianggap sebagai syarat bahwa sudah masuk musim kemarau di Sulsel," katanya.
2. Mengapa hujan belakangan kerap turun?
Soal hujan yang kerap turun di sejumlah wilayah, termasuk Makassar, belakangan ini, Agusmin menyebut itu dipengaruhi sejumlah faktor. Antara lain pertumbuhan massa angin yang lambat di daerah Selata Makassar bagian selatan. Kecepatannya rata-rata 10 hingga 35 kilometer per jam.
"Dan itu memanjang di sepanjang arah barat (Sulsel)," ungkapnya.
3. Hujan tetap turun meski sedang musim kemarau
Agusmin menggarisbawahi bahwa hujan akan tetap turun sesekali meski sebuah wilayah sedang mengalami musim kemarau. Namun biasanya hujan cuma turun di rentang waktu tertentu.
"Jadi bukan berarti tidak ada hujan di musim kemarau," dia melanjutkan.
Agusmin menambahkan, kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, tak terlepas dari perubahan iklim. "Bisa jadi dampak dari itu juga yah, karena pengaruh pemanasan itu mungkin global," kata dia.
Baca Juga: Di Sulsel Matahari Terbit dari Utara, Ini Penjelasan BMKG