Banjir dan Tanah Longsor di Jeneponto, 6 Warga Diduga Tertimbun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Basarnas Makassar bersama tim gabungan masih melakukan pencarian untuk mengevakuasi seluruh korban dalam bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Menurut informasi yang dihimpun Basarnas Makassar, ada sejumlah orang yang masih hilang dan diduga tertimbun material longsor.
"Hilang empat orang, ditambah dicurigai tertimbun saat melintas dua orang. Total enam orang," kata Humas Basarnas Makassar Hamsidar, Sabtu (13/6).
Baca Juga: Banjir di Bantaeng, Satu Orang Meninggal
1. Identitas dua orang lain belum diketahui
Empat orang hilang setelah peristiwa tanah longsor sudah diketahui identitasnya. Masing-masing bernama Madeng (50), Yabu (60), serta Neneng (60) dan cucunya NN. Mereka adalah warga setempat.
Sementara dua orang lain yang diduga melintas saat kejadian belum diketahui identitasnya. Longsor diketahui terjadi akibat tingginya intensitas curah hujan yang melanda daerah itu pada Jumat (13/6) malam kemarin. Di saat yang sama, banjir terjadi di sejumlah wilayah di Jeneponto.
2. Akibat banjir, sejumlah rumah dan fasilitas umum rusak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, banjir dan tanah longsor di Jeneponto mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, banjir juga menyeret mobil mini bus dan menyebabkan enam rumah panggung rusak berat. Akses jalan poros juga tertimbun material longsor.
"Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto, banjir dan longsor tersebut dipicu oleh tingginya intensitas hujan sejak pukul 13.00 Wita (kemarin)," kata Raditya dalam siaran persnya.
3. BPBD penuhi kebutuhan mendesak warga terdampak banjir dan longsor
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Jeneponto telah sudah mengaji kerusakan akibat dampak bencana banjir dan longsor di Jeneponto. Selain itu, Raditya mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Basarnas Makassar untuk mencari korban yang hilang.
Di saat yang sama, BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum membuka akses jalan yang tertimbun longsor.
"Sementara itu, kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah terpal, selimut, tenda, logistik dan makanan serta alat berat lainnya," katanya.
Baca Juga: Kesaksian Korban Banjir di Bantaeng: Tiba-tiba Air Datang, Meluap!