Siswi di Makassar Lompat dari Lantai 18 Hotel, Polisi Periksa Orangtua

Setelah pemeriksaan saksi, polisi lanjut gelar perkara

Makassar, IDN Times - Orangtua NNR (16), pelajar korban bunuh diri dengan melompat dari lantai 18 Hotel Condotel Makassar, akan segera diperiksa penyidik Polres Pelabuhan Kota Makassar.

"Kita masih fokus ke pemeriksaan saksi-saksi dulu, saya meminta untuk memeriksa orangtuanya (korban) kenapa bisa begitu," ungkap Wakapolres Pelabuhan Makassar, Kompol Sugeng, Selasa (15/11/2022).

Diberitakan sebelumnya, korban melompat dari lantai 18 Condotel Hotel, di Jalan Jend. M. Jusuf, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, pada Rabu, 9 November 2022.

1. Selain orangtua, polisi juga periksa teman korban

Siswi di Makassar Lompat dari Lantai 18 Hotel, Polisi Periksa OrangtuaWakapolres Pelabuhan Makassar, Kompol Sugeng. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Kepada IDN Times Sulsel, Kompol Sugeng menjelaskan, selain memanggil dan memeriksa orangtua korban, tim penyidik dari Polres Pelabuhan bersama tim Polsek Wajo juga masih memeriksa saksi-saksi yang lain.

"Selain orangtuanya kita periksa, teman-teman sekolahnya korban juga pasti kita periksa juga, termasuk orang-orang yang berkomunikasi terakhir dengan korban itu semua kita periksa juga," terang Sugeng.

2. Setelah pemeriksaan saksi, polisi lanjut gelar perkara

Siswi di Makassar Lompat dari Lantai 18 Hotel, Polisi Periksa Orangtuailustrasi bunuh diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Sugeng, hasil setelah pemeriksaan para saksi-saksi nantinya akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan dan pastikan motivasi korban sampai melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari lantai 18.

"Jadi nanti setelah diperiksa semua saksi-saksi baru kita gelar dulu dapat gambaran seperti apa, baru setelah itu kita membuat keputusannya seperti apa nanti," jelasnya.

"Dan sekarang memang kasusnya masih ditangani oleh Polsek (Wajo)," lanjutnya.

3. Lima rekan korban diperiksa Polsek Wajo

Siswi di Makassar Lompat dari Lantai 18 Hotel, Polisi Periksa OrangtuaIlustrasi penyelidikan. (Pixabay.com/geralt)

Sebelumnya, saksi-saksi yang diperiksa yaitu karyawan manajemen Condotel Hotel. Penyidik yang memeriksa dari Polsek Wajo juga memeriksa rekan-rekan korban.

"Jadi setelah karyawan hotel berlanjut ke kawan-kawan korban, kita pilah pilih, baru dipanggil mereka itu ada sekitar lima saksi, tentu kita sesuaikan," ujar Kapolsek Wajo, Kompol Muhamadi Muhtari waktu lalu.

Selain menambah pemeriksaan saksi, tim penyidik juga mendalami isi pesan ataupun percakapan korban terakhir kali sebelum melakukan tindakan bunuh diri tersebut.

Pasalnya, menurut saksi dari pihak staf Condotel Hotel, sebelum korban melompat dari lantai 18, saksi sempat melihat korban melakukan aktivitas di handphone-nya.

"Ini (pesan dan percakapan) korban dalam hp masih kita dalami dan diperiksa, kita ini juga masih koordinasi dengan orangtua si korban, jadi masih didalami," jelas Muhtari.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Bila kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Kamu juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri, lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa. Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa. Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon 021-06969293 atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Baca Juga: Polisi Dalami Motif Siswi SMA Lompat dari Lantai 18 Hotel di Makassar

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya