2. Polisi mendalami percakapan korban dalam hp

ilustrasi pesan-pesan masuk (unsplash.com/Daniel Korpai)

Selain menambah pemeriksaan saksi, tim penyidik juga mendalami isi pesan ataupun percakapan korban terakhir kali sebelum melakukan tindakan dugaan melompat dari hotel tersebut.

Pasalnya, menurut saksi dari pihak staf Condotel Hotel, sebelum korban melompat dari lantai 18, saksi sempat melihat korban melakukan aktivitas di handphone-nya.

"Ini (pesan dan percakapan) korban dalam hp masih kita dalami dan diperiksa, kita ini juga masih koordinasi dengan orangtua si korban, jadi masih didalami," jelas Muhtari.

"Barang bukti yang kami amankan saat ini adalah rekaman CCTV, hp, chargher hp-nya dan sandal, ada juga jilbab," tambahnya.

3. Polisi sebut saksi sempat halangi korban melompat

Jalur keluar-masuk besmen hotel Condotel Makaasar lokasi pelajar jatuh dari lantai 18. (Istimewa)

Sebelumnya, berdasarkan dari pengakuan saksi yakni staf hotel, sekitar pukul 18.00 Wita, saksi melihat korban sedang main hp dekat pot bunga kolam renang.

Setelah itu lanjut Muhtari, saksi sempat tinggalkan lokasi dan kembali lagi pukul 19.00 Wita, saat itu korban tidak terlihat, tapi hp dan hedsetnya ada di atas meja.

"Saksi pertama sempat tanyakan ke saksi dua, ternyata saksi lihat korban ada disisi ujung gedung lantai 18 saksi minta korban untuk kembali ke tempat aman tapi korban tidak mau kembali," ujar Muhtari.

"Kurang lebih ada sekitar 30 menit saksi mengajak korban ke tempat aman namun korban tidak mau, saksi sempat mencari bantuan dengan telpon rekannya yang lain tapi tiba-tiba korban lompat," lanjutnya.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Bila kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Kamu juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri, lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa. Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa. Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon 021-06969293 atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Baca Juga: Pelajar Tewas usai Lompat dari Lantai 18 Hotel di Makassar