Rocky Gerung Tantang Anies Baswedan Merevisi UU ITE

Jika Anies terpilih pada Pemilihan Presiden 2024

Makassar, IDN Times - Rocky Gerung menantang calon presiden Anies Baswedan merevisi Undang-Undang (UU) tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE), jika terpilih pada Pemilihan Presiden 2024.

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat menjadi penanggap dialog capres pada sarasehan Ikatan Ikatan Kekeluargaan Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/11/2023). Pada acara itu, capres Ganjar Pranowo juga berbicara pada sesi lain.

"Tantangan demokrasi adalah UU ITE. Anda bisa bayangkan kenapa saya ulas itu, karena saya akan terkena undang-undang itu. Jadi pertanyaan saya apakah Anies akan batalkan undang-undang itu demi saya, sahabatnya atau demi demokrasi," kata Rocky.

Sebelum Rocky Gerung berbicara, Anies lebih dulu menyampaikan pemaparan di hadapan hadirin. Anies banyak menyoroti soal menurunkan kualitas demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Sepanggung Ganjar di Makassar, Rocky: Saya Ditersangkakan PDIP

1. Kecemasan tentang UU ITE menghantui masyarakat kecil

Rocky Gerung Tantang Anies Baswedan Merevisi UU ITERocky Gerung (IDN Times/Fitang Budhi)

Sebagaimana diketahui, Rocky Gerung sudah beberapa kali dilaporkan ke polisi terkait UU ITE. Namun, hingga saat ini, Rocky selalu lolos dari masalah hukum tersebut.

Rocky juga membagikan sebuah kisah tentang seorang petani di kaki Gunung Gede, Jawa Barat. Petani tersebut mengklaim bahwa tanah garapannya diduga diserobot dengan dalih tanah tersebut adalah proyek strategis Presiden.

"Suatu waktu saya naik Gunung Gede, ada petani di situ dipimpin oleh lurah lulusan SD. Dia bilang, ada orang pasang patok di kebun saya bunyinya 'ini proyek strategis presiden', maka mulai diinformasikan mereka harus pindah dari situ. Padahal Itu kan mata pencaharian mereka, tanam singkong, wortel," kata Rocky.

"Terus dia (petani) bertanya ke saya, 'kalau saya foto orang yang lagi nanam patok itu (terus) saya taruh di media sosial apakah saya kena uu ite atau tidak?' Anda bayangkan, ini publik penuh kecemasan soal UU ITE itu, yang bisa menghantui petani," Rocky melanjutkan.Rocky.

2. Anies: revisi bukan masalah sulit

Rocky Gerung Tantang Anies Baswedan Merevisi UU ITECapres Anies Baswedan menghadiri sarasehan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Hotel Four Points Makassar, Sabtu (18/11/2023). (IDN Times/Dahrul Amri)

Anies Baswedan memberikan tanggapan terhadap tantangan yang diajukan oleh Rocky Gerung terkait rencana revisi UU ITE. Dia menyatakan bahwa revisi tersebut dapat dilakukan apabila demokrasi dan kebebasan berpendapat terganggu oleh UU tersebut.

"Itu gampang yah, itu akan direvisi, itu akan kita koreksi. Kita sudah bilang berkali-kali, mengapa itu (ITE) harus direvisi. apa dasar pikirannya, kenapa ini penting. Karena ketika negara mengambil sebuah langkah maka dia melakukan atas nama rakyat," kata Anies pada konferensi pers usai acara.

3. Anies singgung penurunan kualitas demokrasi

Rocky Gerung Tantang Anies Baswedan Merevisi UU ITECalon presiden Anies Baswedan hadir pada dialog capres dalam sarasehan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Makassar, Sabtu (18/11/2023). (IDN TImes/Dahrul Amri)

Di sarasehan IKA UNM, Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan bahwa keberanian bangsa Indonesia membentuk sistem demokrasi dalam 25 tahun masa Reformasi tiba-tiba mengalami penurunan pada tahun 2023.

Anies Baswedan mengungkapkan pemikirannya saat berbicara dalam acara sarasehan Ikatan Kekeluargaan Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu petang (18/11/2023).

"Tahun 1998 kita menyaksikan adanya harapan memberantas nepotisme, kolusi, korupsi itu semangat yang luar biasa. Dan tahun ini, 2023 yang kita rasakan sekarang seakan kita lagi tinggal di (negeri) Konoha, di mana tidak ada keberanian mengucapkan suatu kebenaran," ucap Anies Baswedan.

Menurut Anies, memburuknya kondisi demokrasi di Indonesia tercermin dari kebiasaan warganet atau pengguna media sosial menyebut nama-nama fiktif saat mengkritik pemerintah. Adapun Konoha adalah desa fiktif di serial anime Naruto.

"Bahkan ada ungkapan menggunakan istilah Wakanda, Konoha. Jadi untuk mengatakan keberanian saja harus kita pakai asosiasi-asosiasi. Ini menggambarkan kemunduran, dan angka statistik tunjuk itu," dia melanjutkan.

Baca Juga: Di Makassar, Anies Janji Bangun Stadion Berstandar FIFA

Baca Juga: Gambarkan Reformasi Berubah, Anies Baswedan Singgung Konoha

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya