Polisi Janji Segera Menetapkan Tersangka Kematian Mahasiswa Unhas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Penyidik Polres Maros menyatakan segera menetapkan tersangka pada kasus kematian mahasiswa Universitas Hasanuddin Virendy Marjefy. Virendy tewas saat mengikuti pendidikan dasar Mapala 09 Teknik Unhas di Tompobulu, Maros, 14 Januari 2023.
Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Maros Ipda Wawan mengatakan, tersangka ditetapkan sata kasus dinaikkan dari tahap penyelidikan ke penyidikan.
"Nanti kalau naik ke tahap penyidikan baru ditetapkan siapa tersangkanya, tentu dengan dua alat bukti yang cukup," kata Ipda Wawan, Senin mala (12/2/2023)
Baca Juga: Kasus Kematian Virendy, Keluarga-Pengacara Investigasi ke Malino Gowa
1. Rencana gelar perkara di Polda Sulsel
Wawan mengatakan, untuk meningkatkan kasus ke penyidikan, dibutuhkan proses gelar perkara. Untuk kasus Virendy, gelar perkara rencananya bertempat di Polda Sulsel.
"Rencana kami akan lebih dulu menyurati ke pihak Polda Sulsel dulu untuk minta gelar di sana. Setelah gelar perkara belum ada tersangkanya, nanti ada tersangkanya setelah status kasus naik ke penyidikan," terangnya.
Sebelumnya pengacara keluarga korban Yodi Kristanto menilai seharusnya sejak awal penyidik langsung bergerak cepat meminta keterangan hingga menahan penyelenggara kegiatan. Penyidik juga semestinya menetapkan tersangka paling lama dua hari setelah laporan diterima, karena dikhawatirkan pelaku menghilangkan barang bukti.
2. Polisi memeriksa saksi-saksi tambahan
Wawan mengatakan, saat ini penyidik masih berfokus memeriksa saksi-saksi tambahan. Keterangan lebih banyak saksi dibutuhkan untuk mengklarifikasi kejadian kematian Virendy.
"Kalau untuk hasil autopsinya belum ada. Sampai sekarang 23 orang kita periksa dari masyarakat Tompobulu," ujarnya.
3. Menurut investigasi manadiri, keluarga yakin Virendy tewas di Gowa
Sebelumnya pihak keluarga dan pengacara Virendy mengupayakan investigasi mandiri. Hasilnya, mereka menduga Virendy tidak meninggal di Maros, melainkan di kawasan Malino, Kabupaten Gowa.
Ayah VIrendy, James Wehantouw mengatakan, kerabatnya melihat ada rombongan dengan kode seragam mirip Mapala 09 Unhas melintas berjalan kali di Malino pada Jumat malam, 13 Januari 2023. Itu merupakan malam sebelum Virendy dilaporkan meninggal.
"Kerabat saya saksikan itu, peserta kurang lebih 10 orang seperti peserta Diksar yang diikuti anak saya. Saat kita ke Malino warga di sana juga menyaksikan itu," kata James.
James menyebutkan, kecurigaan semakin kuat karena sumber informasi dari kerabat James itu menyebutkan bahwa kelompok mahasiswa yang melintas di jalan poros Malino itu memakai kostum warna merah.
"Makanya berdasarkan informasi itu kita turun ke sana, dua hari di sana kita lakukan investigasi, tanya warga dan pemilik warung dan mereka saksikan itu, pakai kostum merah dan melintas," ujar James.
Baca Juga: Polisi Isyaratkan Banyak Tersangka di Kasus Kematian Virendy