Gunungan Sampah 50 Meter, TPA Tamangapa Sudah Overload
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar menganggap kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa sudah kelebihan muatan. Sebab setiap hari produksi sampah dari masyarakat terus bertambah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar Aryati Puspasari Abadi mengungkapkan, saat ini tumpukan sampah di TPA Tamangapa sudah menggunung.
"Ini (TPA Tamangapa) sebenarnya sudah overload karena gunungan sampah kita di Tamangapa itu sudah mencapai 40 meter bahkan 50 meter," kata Aryati kepada IDN Times Sulsel melalui sambungan telepon, Kamis (12/5/2022).
Walau demikian, Pemerintah Makassar yakin masyarakat mulai sadar dengan hal ini dan mulai menyalurkan sampah tidak hanya ke TPA Tamangapa. Melainkan juga lewat Bank Sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
Baca Juga: TPA Tamangapa di Makassar Kini Over Kapasitas
1. Produksi sampah hingga seribu ton per hari
Aryati menyinggung tingginya produksi sampah dari masyarakat. Mantan Kepala Dinas Pencatatan Sipil Kota Makassar ini mengungkapkan, produksi per hari tercatat dari 800 hingga 1000 ton.
"Dengan kalkulasi sekitar 0,6 kilogram per orang, itu sampah yang dihasilkan," ungkap Aryati.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat jumlah penduduk kota Makassar terus mengalami peningkatan di tiap tahun. Pada tahun 2020 penduduk mencapai 1.538.207.000 orang lalu di 2021 naik 1.555.088.000 penduduk.
2. Produksi sampah normal di masa lebaran
Pada masa lebaran dan pascalebaran, DLH Makassar mencatat tidak ada peningkatan signifikan produksi sampah di TPA Tamangapa. Produksinya seperti hari-hari biasa.
"Pascalebaran atau sebelum lebaran dari pemantauan kami itu normal, artinya tidak ada penumpukan atau peningkatan," ucap Aryati.
3. Pemkot Makassar cari investor kelola sampah
Saat ini Pemerintah Kota Makassar terus berupayamenyelesaikan persoalan sampah TPA Tamangapa yang sudah overload. Salah satu cara dengan mencari investor yang mau mengelolah sampah dengan teknologi ramah lingkungan.
"Mudah-mudahan ini kita cari investornya karena biaya yang dibutuhkan ini cukup besar, sehingga kita butuh investor dengan model pengolahan sampah menggunakan teknologi ramah lingkungan," jelas Aryati.
Baca Juga: Panas Terik Tiba-tiba Hujan, Ini Penyebab Anomali Cuaca di Makassar