Cegah Penculikan Anak, Polisi Minta Orang Tua Perketat Pengawasan

Masyarakat diimbau waspada, namun tidak perlu panik

Makassar, IDN Times - Di awal tahun 2023, masyarakat Kota Makassar, Selatan dihebohkan dengan kasus penculikan anak. Seorang bocah berusia 11 tahun ditemukan tewas usai diculik dan dibunuh dua remaja yang termakan konten penjualan organ tubuh di internet.

Kepolisian tengah memproses kasus itu. Dua tersangka segera diadili. Untuk mencegah kasus serupa, polisi meminta semua kalangan meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan anak. Pihak keluarga, terutama orang tua disebut paling berperan.

"Imbauan itu senantiasa kita lakukan. Dan itu yang selalu kita bilang, jaga anak untuk tidak menjadi pelaku apalagi korban," kata Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando Karua Sambolangi, Jumat pagi (10/2/2023).

Baca Juga: Polisi Sahabat Anak, Cara Polsek Manggala Edukasi Keamanan Sejak Dini

1. Menjaga anak jadi tugas bersama semua pihak

Cegah Penculikan Anak, Polisi Minta Orang Tua Perketat PengawasanAnggota Binmas Polsek Manggala, Makassar, Aipda Zulkifli memberikan penyuluhan bagi anak-anak TK. (Dok. Polrestabes Makassar)

Lando mengatakan, tugas menjaga anak jadi tanggung jawab semua pihak. Demikian juga dengan kepolisian, yang ikut membantu memantau aktivitas anak-anak.

"Semua elemen masyarakat itu berperan aktif menjaga anak-anak, dari segala macam tindakan dan aktivitas negatif, itu yang kita jaga bersama, itu jadi tanggung jawab kita, sebagai penegak hukum dan orang tua," kata Lando.

Upaya polisi menjaga anak antara lain dengan menggalakkan edukasi dini tentang keamanan diri dan ketertiban. Edukasi disampaikan melalui program Polisi Sahabat Anak berupa penyuluhan langsung ke sekolah taman kanak-kanak.

Hal itu ditunjukkan anggota Pembinaan Masyarakat Kelurahan Antang, Aipda Zulkifli, saat berkunjung ke sekolah TK Kartini Bukir Baruga, di Jalan Dulamayo Baruga, Kecamatan Manggala, Selasa pagi (7/2/2023). Di hadapan anak-anak usia dini, dia menyampaikan pembinaan tentang pentingnya menjaga keamanan diri dan ketertiban, baik di sekolah maupun di rumah.

"Polisi Sahabat Anak merupakan wujud nyata kepedulian Polri kepada masyarakat, khususnya pada anak-anak usia dini untuk memberikan edukasi dan penyuluhan serta pembinaan," kata Aipda Zulkifli, dalam keterangannya yang dikutip, Selasa.

Aipda Zulkifli mengatakan, lewat penyuluhan di hadapan anak usia dini, dia berharap tercipta situasi nyaman, aman, dan kondusif di masyarakat. Salah satu isu yang diangkat adalah pentingnya mewaspadai penculikan anak, yang akhir-akhir ini marak jadi pemberitaan.

Kepada anak-anak TK, Aipda Zulkifli menyampaikan hal-hal penting untuk menghindari penculikan. Salah satu penekanannya adalah tidak mudah percaya kepada orang asing.

"Kepada anak- anak, sebelum dijemput orang tua jangan keluar pagar sekolah serta jangan mau dipanggil atau percaya pada orang yang tidak dikenal. Atau diberi iming-iming berupa uang maupun dalam bentuk makanan," ucapnya.

2. Waspada boleh, tapi jangan termakan hoaks

Cegah Penculikan Anak, Polisi Minta Orang Tua Perketat Pengawasanilustrasi hoax (IDN Times/Sukma Shakti)

Lando menambahkan, masyarakat perlu waspada dengan isu penculikan anak. Namun di sisi lain juga perlu hati-hati dengan isu yang beredar, terutama di media sosial. Sebab dia menyebut ada sejumlah informasi salah atau hoaks yang beredar sehingga membuat orang panik.

Polrestabes Makassar mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi atau isu-isu terkait penculikan yang beredar. Lando mengatakan, berita terpercaya tentang isu seperti itu semestinya memuat pernyataan resmi dari kepolisian.

"Intinya jangan muda percaya dengan isu-isu yang beredar. Jangan juga diteruskan di media sosial tanpa ada konfrimasi dari pihak kepolisian atau pihak yang berkompeten yang mengetahui perkembangannya," ujar Lando.

3. Orang tua berusaha tidak panik

Cegah Penculikan Anak, Polisi Minta Orang Tua Perketat PengawasanIlustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Seorang ibu rumah tangga di Makassar, Stevany Derlan (29), turut mengikuti isu penculikan anak yang marak dibahas di media massa maupun media sosial. Namun dia berupaya menyaring informasi, sebab tidak semua harus dipercaya. Yang terpenting adalah tetap waspada, namun tidak panik berlebihan.

"Namanya orang tua pasti khawatir. Kami berusaha untuk tidak panik kalau ada isu-isu seperti itu," katanya.

Edukasi kepada anak, menurut dia, penting sebagai upaya pencegahan penculikan atau kasus kekerasan anak lainnya. Edukasi diterapkan dengan cara-cara sederhana, misalnya meminta anak tidak menerima ajakan teman apalagi orang dewasa yang tidak dikenal.

"Saya sering sampaikan ke anakku di rumah kalau keluar jangan berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal," ucap Stevany.

"Saya biasa ingatkan guru-gurunya, saya bilang jagai anakku. Dan saya bilang ke anakku juga kalau pulang sekolah jangan keluar pagar sebelumnya ayahnya datang menjemput, kurang lebih, mencegah itu lebih baik," dia menambahkan.

Baca Juga: 7 Fakta Kasus Penculikan dan Pembunuhan Anak di Makassar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya