84 Bagunan di Maros Rusak Dihantam Angin Puting Beliung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Maros, IDN Times - Puluhan rumah warga di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan rusak dihantam angin puting beliung, Kamis (16/6/2022) sore, pukul 16.30 Wita.
"Akibat kejadian ini puluhan orang mengungsi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros, Muh. Fadly kepada IDN Times via WhatsApp, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga: Tim UNESCO akan ke Sulsel, Nilai Kelayakan Geopark Maros-Pangkep
1. Sebanyak 82 rumah warga, masjid dan sekolah rusak
Menurut update hingga pukul 23.40 Wita, Fadly menyebutkan pihaknya mencatat ada 84 bangunan alami kerusakan. Dua diantaranya yakni bangunan masjid dan sekolah.
"Untuk sementara ini kami pakai data ini sampai ada resmi dari pemerintah setempat desa dan kelurahan memberi info terbaru terkait kejadian ini," ungkap Muh Fadly.
Terdata, 84 bangunan yang rusak itu berada di Desa Borikamase sebanyak 11 rumah, Kelurahan Baji Pamai 21 rumah dan masjid, dan Kelurahan Baju Bodoa 50 rumah dan sekolah.
"Tim TRC BPBD masih evakuasi pohon tumbang menimpa rumah warga, dan termasuk mempersiapkan logistik bantuan sementara untuk warga yang terdampak," lanjut Fadly.
2. Satu orang meninggal dunia
Fadly menjelaskan, akibat peristiwa puting beliung ini, seorang warga di Mangallekana Maros atas nama Daeng Rani umur 60 tahun meninggal dunia setelah kejadian.
"Iya, ada satu warga yang meninggal dunia, pekerjaan petani umur 60 tahun. Infonya yang bersangkutan ini mempunyai riwayat sakit jantung, setelah kejadian," ujarnya.
3. Korban mengungsi di rumah tetangga dan keluarga
Selain puluhan bagunan rusak diterjang agin puting beliung, BPBD Maros mencatat ratusan orang dari tiga daerah yang terdampak itu juga terpaksa mengungsi.
"Kebanyakan menginap dirumah tetangga atau keluarga terdekat, meski begitu kita tetap menyiapkan tempat pengungsian di daerah betang maros," jelas Fadly.
Untuk lokasi pengungsian, pihak BPBD mengaku masih melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan terkait untuk lokasi yang akan dijadikan tempat pengungsian.
Baca Juga: Abrasi Pesisir Amurang Minahasa Selatan Robohkan Bangunan Warga