10 Pemuda Bersenjata Panah Diringkus, Puluhan Motor Ditinggal

Polisi selidiki teror penyerangan ke pemukiman warga

Makassar, IDN Times - Petugas tim patroli Samapta Polrestabes Makassar menangkap sepuluh pemuda bersenjata busur panah di Jalan Kandea, Kecamatan Makassar, Sabtu dini hari (11/2/2023). Mereka diduga mempersiapkan aksi teror dan penyerangan.

Kepala Seksi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando Karua Sambolangi mengatakan, petugas menangkap mereka yang sedang mengendarai sepeda motor. Polisi juga menduga mereka sebagai pelaku balap liar.

"Mereka diamankan di Kandea 3 din ihari tadi sekitar pukul 02.30 Wita. Saat ini masih diamankan di Mapolrestabes untuk diproses lebih lanjut," kata Kompol Lando kepada IDN Times Sulsel, Sabtu sore.

Baca Juga: Dua Terdakwa Korupsi Satpol PP Makassar jadi Tahanan Kota

1. Puluhan sepeda motor ditinggalkan pemiliknya yang kabur

10 Pemuda Bersenjata Panah Diringkus, Puluhan Motor Ditinggal59 unit motor terduga pelaku teror busur diamankan Polrestabes Makassar. (Istimewa)

Lando mengatakan, petugas menangkap para pemuda itu saat tergabung dalam konvoi di jalanan. Puluhan orang kabur dengan meninggalkan sepeda motornya di lokasi. Polisi turut menyita sejumlah anak panah dan busur.

"Jadi memang mereka ini diduga mau melakukan kejahatan jalan, teror busur kepada warga atau lawannya. Ada 59 unit motor juga diamankan, artinya masih banyak rekannya yang berhasil kabur," Lando menerangkan.

2. Polisi selidiki teror panah di pemukiman warga

Baru-baru ini beredar video di media sosial yang menunjukkan rekaman kejadian teror panah di pemukiman penduduk. Menurut informasi yang beredar, kejadian itu terjadi di Jalan Tanjung Bayang, pada Kamis malam (9/2/2023). Dalam video terlihat sejumlah orang mengendarai motor menyerang warga di sebuah gang.

Soal kejadian itu, Lando mengatakan polisi masih menyelidikinya. Adapun sepuluh orang yang ditangkap belum ada bukti terkait dengan peristiwa itu.

"Terkait aksi teror busur itu kita masih selidiki. Pasti kondisi kamtibmas di Makassar terus kita jaga untuk tercipta rasa aman dan kondusif. Patroli akan terus juga dilakukan untuk mendukung itu," ujar Lando.

3. Teror panah jadi momok bagi warga Makassar

10 Pemuda Bersenjata Panah Diringkus, Puluhan Motor DitinggalIlustrasi busur dan anak panah. (Dok. Istimewa)

Aksi teror busur atau anak panah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), masih menjadi momok bagi masyarakat, terutama para pengguna jalan raya. Padahal, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana serta Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto sudah berjanji memerangi pelaku teror busur.

Baru-baru ini, dua mahasiswa menjadi korban pelaku teror busur panah. Kasus teror ini terjadi di Jalan Andi Pangerang (AP) Pettarani, Kecamatan Rappocini, Rabu malam (8/2/2023).

"Pelaku (teror busur) ada tiga orang, soal motif pelaku belum kita ketahui karena masih dalam pengejaran, korban sudah kita mintai keterangan," kata Kapolsek Rappocini, AKP M. Yusuf, Kamis (9/2/2023).

Terkait masih adanya teror busur, Kepala Seksi (Kasi) Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando Karua Sambolangi mengaku, pihak kepolisian masih terus memerangi aksi teror busur..

"Namanya perintah pimpinan itu tetap ada, tidak ada batasan akhir selagi pemberlakuan perintah itu memberi dampak baik bagi masyarakat. Jadi teror busur ini masih menjadi prioritas," ungkap Lando.

Lando menegaskan, salah satu perintah yang tegas selain menangkap, polisi yang bertugas di lapangan juga diperintahkan tembak di tempat apabila pelaku membahayakan nyawa orang lain.

"Perintah tembak di tempat ini bukan asal tembak, misalnya menembak pelaku untuk melumpuhkan jika melawan petugas setelah diperingati dengan tembakan peringatan, kita tindak tegas," kata Lando.

Baca Juga: Komplotan Begal yang Kerap Beraksi di Makassar Ditangkap di Maros

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya