Wali Kota Makassar Lantik Ulang Camat Pendukung Jokowi di Pilpres

Bagian dari resetting pemerintahan ala Danny

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, Jumat (27/8/2021) mengembalikan jabatan kepada 15 eks camat yang dua tahun lalu dicopot.

Pada 2019, Pj Wali Kota saat itu Iqbal Suhaeb mencopot para camat sebagai hukuman disiplin berat. Mereka terbukti melanggar netralitas aparatur sipil negara (ASN), menyusul beredarnya video dukungan untuk calon presiden Joko Widodo di Pemilihan Presiden.

Danny beralasan dia melantik ulang mereka karena dianggap berkinerja baik saat menjabat. Salah satu alasannya adalah ikut membawa Makassar meraih Laporan Penyelenggara Pemerintah Daerah (LPPD) nomor 1 di Indonesia.

"Hari ini saya melihat bahwa program yang harus jalan di kecamatan dan di kelurahan tidak berjalan maksimal sehingga saya lantik camat yang sudah pernah membuktikan mereka mendapatkan terbaik di Indonesia," kata Danny usai acara pelantikan di Anjungan Pantai Losari, Jumat.

Baca Juga: Polisi Periksa Danny Pomanto Terkait Kasus Korupsi RS Batua Makassar

1. Ada empat perintah untuk camat

Wali Kota Makassar Lantik Ulang Camat Pendukung Jokowi di PilpresWali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melantik camat di anjungan Pantai Losari, Jumat (27/8/2021). Humas Pemkot Makassar

Meski 15 camat ini sebelumnya sudah pernah menjabat, namun Danny mengakui kondisi saat itu berbeda dengan kondisi sekarang. Di masa pandemik, Danny menekankan empat perintah kepada mereka.

Pertama, para camat harus berkonsolidasi dengan seluruh unsur masyarakat. Kedua, mengawal penyaluran bansos yang rencananya dimulai sehari setelah pelantikan. 

"Tentunya bagi bansos bukan hal sederhana, bagaimana konsolidasi bersama TNI-Polri, tokoh masyarakat dan penerima bansos," kata Danny.

Ketiga, memisahkan orang sakit dengan orang sehat. Dalam hal ini adalah pasien COVID-19 sebagaimana yang telah ditugaskan kepada lurah. Keempat, merangkul semua pihak tanpa terkecuali.

"Siapa pun dia. Jadi tidak ada politik di sini, rangkul semua pihak," katanya.

2. Rangkaian dari upaya resetting pemerintahan

Wali Kota Makassar Lantik Ulang Camat Pendukung Jokowi di PilpresWali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat konferensi pers terkait progres program Makassar Recover di Balaikota Kota Makassar, Senin (31/5/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Danny mengatakan pelantikan sekaligus pengembalian 15 camat ini merupakan rangkaian awal dari resetting pemerintahan. Pada bulan Juli 2021 lalu, Danny juga telah melantik 16 pejabat eselon II hasil job fit.

Di awal masa pemerintahan, Danny bersama wakilnya Fatmawati Rusdi memang gencar menggaungkan soal resetting pemerintahan. Yang dimaksud adalah perombakan birokrasi besar-besaran karena dianggap sudah tidak berjalan baik.

Saat itu, dia menjanjikan tiga hal kepada masyarakat yaitu Makassar Recover sebagai program penanganan COVID-19 yang sedang berjalan. Kemudian resetting pemerintahan dan akselarasi infrastruktur.

"Ini (akselarasi infrastruktur) belum kita umumkan. Nanti kalau sudah setengah kita resetting, kita akan umumkan apa-apa saja yang kita akan bangun di 2021 dan 2022, dan apa saja yang dibenahi," kata Danny.

3. Camat yang dilantik pernah didemosi

Wali Kota Makassar Lantik Ulang Camat Pendukung Jokowi di PilpresBalaikota Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Para camat yang dilantik hari ini, pada 2019 menerima demosi berdasarkan surat keputusan Kementerian Dalam Negeri. Mereka yang dilantik oleh Danny sebagai camat, akhirnya dikembalikan ke jabatan sebelumnya, yakni sekretaris camat.

Saat menjadi sekretaris camat, Pj Wali Kota Iqbal Suhaeb mencopot mereka hingga berstatus nonjob karena video dukungan untuk Joko Widodo.

Adapun nama 15 camat yang dilantik hari ini adalah Akbar Yusuf (Sangkarrang), Alamsyah Sahabuddin (Makassar), Andi Pattiware (Ujung Pandang), Benyamin (Wajo), Aulia Arsyad (Tallo), Fahyuddin Yusuf (Tamalate), dan Ibrahim (Ujung Tanah).

Selanjutnya, Muh Reza (Tamalanrea), Andi Pangeran (Panakkukang), Juliaman (Mariso), Arman Nurdin (Bontoala), Syahruddin (Rappocini), Andi Fadly (Manggala), Edward Supriansyah (Mamajang), dan Mahyuddin (Biringkanayya).

Baca Juga: Kasus COVID-19 Turun di Makassar, Danny: Seharusnya PPKM Turun Level

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya