[UPDATE] Total Kasus Positif COVID-19 di Sulsel Tembus 4.062

Epidemiolog hingga Kapolres usulkan Makassar PSBB jilid III

Makassar, IDN Times - Kasus COVID-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) tampaknya belum akan mereda. Pasalnya, penambahan kasus dalam jumlah cukup banyak terus terjadi dari hari ke hari. Ini menunjukkan bahwa penularan COVID-19 masih terjadi di tengah masyarakat.

Menurut data Kementerian Kesehatan hingga Selasa (23/6), kasus COVID-19 di Sulsel bertambah sebanyak 154 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Ini menyebabkan akumulasi kasus COVID-19 di Sulsel sudah menembus angka 4.062 kasus sejak pertama kali diumumkan pada 19 Maret 2020 lalu.

Pasien yang dinyatakan sembuh juga mengalami penambahan sebanyak 42 orang sehingga totalnya kini menjadi 1.363 orang. Sementara di sisi lain, terjadi pula penambahan kasus pasien meninggal dunia sebanyak 1 orang. Dengan demikian, total kasus pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia menjadi 146 orang.

1. Peningkatan kasus karena masifnya tracing dan kurangnya edukasi

[UPDATE] Total Kasus Positif COVID-19 di Sulsel Tembus 4.062Ilustrasi petugas lakukan rapid test acak ke pengunjung salah satu pusat perbelanjaan. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Terkait peningkatan kasus yang terus terjadi, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sulsel Prof Syafri Kamsul Arif juga tidak menampik hal ini. Menurut dia, peningkatan kasus yang terus terjadi disebabkan oleh masifnya testing dan tracing. Hal ini sebenarnya sudah sering disampaikan oleh tim Gugus Tugas Sulsel.

Namun ada hal lain yang membuat kasus positif terus bertambah. Syafri menyebut hal itu adalah karena kurangnya kesadaran masyarakat apalagi mereka yang lebih mementingkan gaya hidup di tengah pandemik. Maka dari itu, edukasi perlu dilakukan meskipun testing dan tracing telah gencar dilakukan.

"Sebenarnya COVID-19 bukan hanya persoalan kesehatan tapi juga merupakan persoalan sosial dan ekonomi. Jadi untuk terus berjalan maka kita galakkan program yang namanya Trisula yakni tracing, testing dan edukasi,' katanya dalam telekonferensi bersama awak media, Selasa (23/6).

2 Kasus semestinya menurun seiring gencarnya tracing dan testing

[UPDATE] Total Kasus Positif COVID-19 di Sulsel Tembus 4.062IDN Times/Candra Irawan

Epidemiolog Universitas Hasanuddin, Ansariadi, justru mempertanyakan soal peningkatan kasus seiring dengan gencarnya tracing dan testing yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, ada kekeliruan dalam hal ini. Sebab jika tracing maupun testing dilakukan dengan benar, maka tentu akan terjadi penurunan kasus tapi yang terjadi malah sebaliknya.

"Dengan demikian, berarti ada masalah di dalam penerapannya, apakah di dalam penemuan kasusnya, isolasinya, penelusurannya dan terutama kepada karantina bagi mereka yang sehat dan bagaimana penerapan protokol kesehatan. Karena kalau ini bagus semuanya, maka harusnya terkontrol," katanya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Makin Tinggi, Kapolres Usul PSBB Makassar Jilid III

3. Kapolres usul PSBB Makassar jilid III

[UPDATE] Total Kasus Positif COVID-19 di Sulsel Tembus 4.062Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Wibisono dalam eskpos pelaku pembunuhan di Rusunawa UIM, Jumat (6/12) / Sahrul Ramadan

Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono mengusulkan agar Pemkot Makassar menentukan sikap dan mengambil kebijakan untuk meredam laju penyebaran COVID-19. Langkah yang diusulkan yaitu penerapan kembali pembatasan sosial skala besar (PSBB) jilid ketiga. Sebab hingga kini, Kota Makassar masih menjadi episenter penularan virus di Sulsel.

"Saya sudah mengusulkan kepada Bapak Wali Kota kalau perlu meninjau ulang kembali untuk memberlakukan PSBB. Karena peningkatan nya nomor satu melebihi Jawa Timur dan Jakarta. 200 lebih dala, sehari," kata Yudhiawan kepada sejumlah jurnalis, Selasa (23/6).

Baca Juga: [UPDATE] Tambah 112, Total Kasus COVID-19 di Sulsel Jadi 3.797

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya