Tarif Bus AKDP di Sulsel Diperkirakan Naik 20-30 Persen

Makassar, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku masih mengkaji penyesuaian tarif bus Angkutan Umum Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) menyusul kenaikan harga BBM. Sejauh ini, belum ada ketetapan tarif yang disesuaikan secara resmi dari Dishub.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Muhammad Arafah, mengatakan penyesuaian tarif tersebut masih dalam pembahasan. Karena itu dia menyatakan belum menetapkan keputusan berapa tarif resmi bus AKDP.
"Kalau tarif angkutan masih pembahasan. Masih butuh waktu nanti dengan teman-teman untuk memfinalisasi. Karena kan kita juga memperhatikan daya beli masyarakat," ujar Arafah, Senin (26/9/2022).
1. Tarif diperkirakan naik 20-30 persen
Pembahasan final terkait penyesuaian tarif bus AKDP segera dilaksanakan sehingga masyarakat mendapatkan kepastian. Arafah menyebut kenaikannya tidak sebesar rata-rata yang diminta pemerintah pusat.
"Pusat 40 persen rata-rata. Kalau kita di AKDP kemungkinan antara 20-30 persen dari sebelumnya. Tapi itu masih dibahas. Masih dibuatkan kajian sedikit," kata dia.
2. Penyesuaian tarif tidak terelakkan
Meskipun pemprov belum menetapkan penyesuaian tarif AKDP, namun sejumlah PO telah menaikkan tarif. Arafah mengatakan kenaikan tarif AKDP setelah penyesuaian harga BBM tak bisa dielakkan.
"Pasti. Dinamika kenaikan BBM itu pasti selalu mendahului. Tapi kan itu masih dievaluasi dulu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada keputusan,"katanya.
3. PO bus lebih dulu naikkan tarif
Sebelumnya, sejumlah PO bus telah lebih dulu menaikkan tarif tiket dari harga sebelumnya. Public Relation PO Liman, Herman Nurmanti, mengatakan pihaknya harus menaikkan tarif tiket lantaran biaya pembelian BBM juga bertambah.
"Sudah naik karena BBM juga sudah naik. Pasti baru jauh selisihnya, ada Rp1 juta lebih selisihnya. Yang tadinya Rp2 juta selama ini biaya BBM busnya sekarang jadi Rp3 jutaan," kata Herman, Selasa 13 September 2022.
Sementara itu, Roy, Direktur Utama Borlindo, mengatakan jika harga tidak dinaikkan dan ditambah dengan minimnya penumpang, maka itu tidak cukup untuk pembelian solar. Pembelian solar untuk sekali perjalanan, kata dia, bisa mencapai Rp5,5 juta pulang pergi.
"Kenaikan tiket 15-20 persen. Misalnya, harga tiket sebelumnya Rp350 ribu jadi Rp400 ribu atau ada juga dari harga Rp170 ribu naik jadi Rp200 ribu," kata Roy.
Baca Juga: Dampak Harga BBM Naik, PO Bus di Sulsel Naikkan Tarif