Tak Melulu Pengusaha, Kisah Andry Keturunan Tionghoa Memilih jadi PNS

Andry memilih jalan lain dari kebanyakan warga Tionghoa

Makassar, IDN Times - Pada umumnya, warga etnis Tionghoa di Indonesia memilih bekerja di bidang perdagangan. Entah itu pengusaha ataupun pemilik toko. Namun lain halnya bagi Andry, warga keturunan Tionghoa asal Makassar, Sulawesi Selatan. Andry memilih jalan lain dengan menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Laki-laki kelahiran 1985 ini tercatat sebagai PNS di Inspektorat Daerah Kota Makassar. Di sini dia bertugas sebagai auditor. Hal ini terbilang menarik sebab tidak banyak warga Tionghoa yang memilih profesi sebagai PNS.

Bagi Andry, warga Tionghoa tak melulu harus bergelut di bidang perdagangan. Menurutnya, saat ini, banyak pilihan selain mengikuti kebiasaan turun-temurun di mana anak akan melanjutkan usaha orangtuanya. Dia mengaku, memang di masa Pemerintahan Orde Baru, etnis Tionghoa dibatasi untuk berprofesi selain di bidang ekonomi.

"Kalau menjadi pengusaha, mungkin karena latar belakang orangtuanya memang pengusaha jadi mereka melanjutkan usaha orangtuanya. Sedangkan saya lahir bukan dari kalangan pengusaha atau pebisnis," kata Andry yang ditemui di Makassar, Sabtu (29/1/2022).

1. Awalnya tak berpikir menjadi PNS

Tak Melulu Pengusaha, Kisah Andry Keturunan Tionghoa Memilih jadi PNSAndry, warga Makassar keturunan Tionghoa yang berkarir sebagai PNS. IDN Times/Asrhawi Muin

Menjadi abdi negara awalnya tidak terpikirkan oleh Andry. Dia hanya ingin mengaplikasikan ilmu yang diraihnya usai menamatkan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin pada 2008 silam.

Dia pun sempat berkarir di Kantor Akuntan Publik Drs. Rusman Thoeng, M.Com, BAP sebagai auditor. Namun pikirannya mulai tergelitik tatkala dia sering mendengar bahwa seleksi CPNS melibatkan unsur KKN dan bagi etnis Tionghoa sangat sulit untuk lulus.

"Saya awalnya tidak terpikirkan untuk terjun ke PNS. Tapi ada pemicu awal di mana ada anggapan bahwa menjadi PNS harus ada 'dekkeng' ada 'mahar' yang harus dibayar, hanya untuk 'kalangan tertentu' dan lain-lain. Hal itu yang membuat saya penasaran untuk membuktikan anggapan seperti itu" kata Andry. 

Didorong rasa penasarannya itu, akhirnya dia memutuskan mendaftar CPNS.

"Saya ingin membuktikan bahwa apa benar begitu. Waktu itu kebetulan ada formasi CPNS Pemerintah Daerah Kota Makassar sebagai auditor. Kebetulan saya di Kantor Akuntan Publik memang sebagai auditor, jadi saya daftar dan saat pengumuman saya dinyatakan lulus seleksi." katanya.

Kelulusan itu bagi Andry secara tidak langsung menegaskan bahwa perekrutan CPNS tidak seperti anggapan orang pada umumnya . Buktinya, dia yang merasa 'bukan siapa-siapa' tetap bisa lulus seleksi CPNS.

2. Berharap ada perubahan tata kelola pemerintahan

Tak Melulu Pengusaha, Kisah Andry Keturunan Tionghoa Memilih jadi PNSAndry, warga Makassar keturunan Tionghoa yang berkarir sebagai PNS. IDN Times/Asrhawi Muin

Berkiprah sebagai PNS, Andry berharap bisa memberikan manfaat terhadap perubahan tata kelola pemerintahan menjadi lebih baik lagi. Dia berharap  dengan tata kelola pemerintahan yang lebih baik, akan meningkatkan kualitas pelayanan publik demi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan sosial dan ekonomi untuk masyarakat Kota Makassar.

"Menurut saya, ketika ada sesuatu yang ingin diubah, maka kita harus terjun ke dalamnya dan menjadi agen perubahan. Karena perubahan itu lebih efektif jika dimulai dari dalam dibandingkan dari luar," katanya.

Berada di lingkungan pemerintahan yang notabene bukan hal umum bagi warga Tionghoa, tidak membuat Andry mengalami kesulitan dalam berinteraksi. 

"Saat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan baru, maka kita harus dapat segera beradaptasi. Niat saya adalah menjalin silaturahmi." katanya.

Selain itu, dia sudah terbiasa bergaul dengan teman-teman lintas suku dan agama, sejak mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Makassar hingga melanjutkan kuliah di Universitas Hasanuddin. Saat ini, Andry sedang ditugaskan oleh Pemerintah Kota Makassar untuk melanjutkan studi S3 di Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

3. Berharap masyarakat, khususnya Tionghoa mendukung program pemerintah

Tak Melulu Pengusaha, Kisah Andry Keturunan Tionghoa Memilih jadi PNSSuasana bagian dalam Klenteng Xian Ma, klenteng yang diklaim tertua di Kota Makassar. (IDN Times/Achmad Hidayat Alsair)

Menyambut Tahun Baru Imlek di tahun 2022 ini, harapan Andry semoga tahun ini lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

Andry juga berharap masyarakat Kota Makassar, khususnya masyarakat Tionghoa dalam menyambut Imlek ini senantiasa menerapkan protokol kesehatan dan mendukung program pemerintah untuk mengatasi pandemik COVID-19 ini, sehingga dapat segera teratasi.

"Semoga kita semua senantiasa diberkahi kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan di tahun baru Imlek ini." katanya.

Baca Juga: Indahnya Merajut Persahabatan Tanpa Perlu Memandang Agama

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya