Siaga Banjir Susulan di Makassar, BPBD Pantau Wilayah Rawan Tergenang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengantisipasi potensi banjir susulan. Pasalnya, hujan masih mengguyur kawasan Kota Makassar dan sekitarnya.
Menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Minggu (12/12/2021), hujan ringan terjadi secara merata di 15 kecamatan di Kota Makassar. Karena itu, BPBD pun meminta para camat agar tetap selalu siaga.
"Para camat agar stand by monitor dan melakukan pemantauan wilayah serta melaporkan secara periodik perkembangan di wilayahnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin, Minggu (12/12/2021).
1. BPBD laporkan kondisi masih aman terkendali
Saat ini, tim pos penanganan banjir kelurahan dan kecamatan serta tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kota Makassar telah memantau wilayah yang terdampak banjir dan genangan di beberapa kecamatan. Wilayah-wilayah yang dipantau adalah wilayah yang sempat terdampak banjir cukup parah beberapa hari lalu.
Wilayah-wilayah itu adalah Blok AF BTP, perumahan Kodam III, Kampung Sawah Biring Romang, Blok 8 dan Blok 10 Perumnas Antang, serta Jalan Inspeksi Kanal Sipong. Selain itu, tim juga memantau Waduk Tunggu Pampang dan Waduk Pampang.
Berdasarkan data BPBD Makassar, hasil pemantauan wilayah itu masih aman terkendali.
2. Sebanyak 6.000 lebih orang mengungsi karena banjir
Sebelumnya, banjir di Makassar melanda 6 kecamatan. Masing-masing adalah Kecamatan Biringkanayya, Manggala, Tamalanrea, Panakkukang, Tamalate, dan Rappocini.
Banjir terjadi seiring dengan tingginya intensitas hujan pada 5 - 7 Desember 2021. Akibatnya, ribuan warga terpaksa harus dievakuasi lantaran ketinggian air yang mulai mencapai dada orang dewasa.
Berdasarkan data BPBD Makassar pada 9 Desember 2021, tercatat ada sebanyak 6.102 pengungsi yang tersebar di 58 titik. Namun setelah itu, pengungsi berangsur-angsur mulai pulang ke rumah masing-masing seiring dengan banjir yang telah surut.
Baca Juga: Korban Banjir Mulai Tinggalkan Pengungsian di Makassar
3. Puncak musim hujan diprediksi Januari 2021
Kepala Balai BMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan juga telah mengatakan hujan yang terjadi pada 5-7 Desember 2021 lalu itu memang masuk kategori sangat ekstrem. Karena saat itu, curah hujan mencapai 500 milimeter sedangkan normalnya hanya 50 milimeter.
Namun saat ini baru merupakan awal dari musim hujan. Puncak musim hujan sendiri diprediksi terjadi di Januari 2022 mendatang. Karena itu meminta pemerintah untuk segera mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi.
"Masyarakat kami himbau untuk memperhatikan lingkungannya terutama drainase, pohon-pohon di sekitar untuk diperhatikan dibersihkan," katanya.
Baca Juga: Korban Banjir Mulai Tinggalkan Pengungsian di Makassar