Korban Banjir Mulai Tinggalkan Pengungsian di Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Sebagian besar warga terdampak banjir di sejumlah titik pengungsian di Kota Makassar sudah kembali ke rumah masing-masing. Mereka secara bertahap meninggalkan lokasi pengungsian sejak Jumat pagi (10/12/2021).
Salah satunya, Dewi (45), warga terdampak banjir di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala. Dia sebelumnya menempati masjid tak jauh dari rumah sebagai tempat mengungsi.
"Sudah dari kemarin (Jumat) pagi, saya tinggalkan," kata Dewi kepada IDN Times saat dihubungi, Sabtu (11/12/2021).
Baca Juga: Pengamat: Pemanfaatan Tata Ruang Kota Makassar Kacau Balau
1. Warga mulai bersih-bersih rumah
Warga Blok 10 dan 8 Perumnas Antang yang dilanda banjir mengungsi di Masjid Jabal Nur. Lokasi itu memang biasanya digunakan warga terdampak banjir parah di sana sebagai tempat evakuasi. Adapun Dewi dan anaknya yang berusia satu tahun mengungsi sejak Senin, 6 Desember 2021.
Rumah Dewi tergenang banjir setinggi pinggang orang dewasa seiring dengan intensitas curah hujan yang mengguyur Kota Makassar. Rumah yang sempat terendam kini bisa dihuni lagi.
"Kebetulan suami juga sudah kasih bersih-bersih rumah jadi kita kembali lagi ke rumah dari mengungsi," ucapnya.
Tak hanya Dewi, sejumlah warga lain di Blok 10 dan 8 antang juga sudah mulai meninggalkan lokasi pengungsian di dalam masjid dan kembali ke rumah. "Setahu saya kemarin ada banyak juga yang sudah pulang ke rumah. Ini juga tetangga di sebelah sudah kembali," kata dia.
2. Enam ribu lebih warga sempat mengungsi pada 58 titik di enam kecamatan
Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin dalam keterangan tertulisnya mengatakan, 6.102 jiwa terdampak mulai meninggalkan lokasi pengungsian dan kembali ke rumah mereka.
Lokasi pengungsian tersebar di 58 titik pada enam kecamatan yang terdampak banjir. Yakni, Tamalate, Rappocini, Tamalanre, Panakkukang, Manggala, dan Biringkanaya.
"Genangan air di beberapa lokasi berangsur-angsur surut seiring dengan intensitas hujan turun selama dua hari terakhir," ucap Achmad.
3. Banjir parah sempat rendam banyak lokasi di Makassar
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi sejak 5 hingga 7 Desember 2021 di Makassar, menyebabkan banjir di mana-mana. Banjir juga melanda daerah pesisir karena terjadi banjir rob akibat gelombang tinggi dan air pasang.
Banjir tak hanya merendam pemukiman penduduk tapi juga sejumlah ruas jalan utama. Kondisi ini diperparah dengan buruknya drainase. Beberapa kanal juga meluap sehingga air tidak punya jalur untuk keluar.
Baca Juga: Cerita Kakek Korban Banjir Makassar: Bangun Tidur Langsung Dievakuasi