PTM Berjalan Sebulan, Siswa SMP di Makassar Jalani Tes GeNose
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi memantau skrining GeNose di SMP 6 Makassar, Senin (1/11/2021). Humas Pemkot Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SMP telah berlangsung selama empat pekan atau hampir sebulan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemerintah setempat pun menggelar skrining kesehatan siswa di sekolah yang telah menggelar PTM.
Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, menyampaikan skrining dilaksanakan untuk mengetahui status kesehatan siswa di sekolah. Pemkot menggunakan GeNose sebagai alat skrining.
"Jadi ini gelombang pertama yang telah melakukan PTM, sudah sebulan. Jadi kita skrining lagi status kesehatan anak-anak kita. Maintenance-nya dengan GeNose ini," kata Fatma usai memantau skrining GeNose di SMP 1 Makassar, Senin (1/11/2021).
1. Pemantauan digelar di lima sekolah
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi memantau skrining GeNose di SMP 6 Makassar, Senin (1/11/2021). Humas Pemkot MakassarFatma memantau pelaksanaan skrining GeNose di lima sekolah SMP, yaitu SMPN 6, SMPN 2, SMPN 29, SMPN 1 dan terakhir SMPN 3 di Kota Makassar. Dalam pemantauan tersebut, dia menemukan ada seorang siswa yang positif saat dites GeNose namun negatif saat dites ulang.
"Lalu kemudian kita suruh break 30 menit, kumur-kumur dulu baru meniup lagi, alhamdulilah hasilnya negatif. Karena memang positif rate-nya tadi lemah. Makanya diulang, alhamdulilah negatif," katanya.
2. Penggunaan GeNose diklaim sesuai SOP
Ilustrasi tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C19. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana PutraTerkait penggunaan GeNose, Fatma mengatakan penggunanya telah sesuai standar operasional prosedur (SOP). Petunjuk teknisnya sudah ada sehingga layak diikuti dan penggunaannya untuk skrining siswa sudah tepat.
"Saya merasa skrining angkatan pertama PTM ini sukses. Ini serentak di 30 sekolah," katanya.
Seperti diketahui, penggunaan GeNose sempat menuai kritik lantaran dianggap tidak akurat.
3. Skrining digelar setelah PTM berjalan sebulan
Simulasi pembelajaran tatap muka atau PTM di SMP Negeri 6, Kota Makassar, Senin (4/10/2021). IDN Times/Asrhawi MuinPlt Kadis Pendidikan Kota Makassar Nielma Palamba menjelaskan, sasaran skrining ini adalah siswa tingkat SMP. Karena PTM SMP telah berjalan selama sebulan di mana para siswa telah berinteraksi satu sama lain.
"Sehingga GeNose ini digunakan untuk maintenance bagaimana menskrining dan men-treatment, apakah benar-benar selama satu bulan mereka belajar, tidak ada terkontaminasi," jelasnya.
Dinas Pendidikan memang merencanakan adanya skrining secara berkala selama PTM berlangsung.
Baca Juga: PTM Terbatas Tingkat SD di Makassar Direncanakan Awal November 2021
4. GeNose digunakan karena terlanjur dibeli
Ilustrasi tes deteksi COVID-19 dengan GeNose C19. ANTARA FOTO/Didik SuhartonoSebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah, menegaskan pihaknya akan terus memeriksa dan mengevaluasi semua sekolah yang sedang melaksanakan PTM. Dia mengatakan siswa akan tetap dites PCR secara berkala dan dilanjutkan dengan GeNose.
Dia mengakui bahwa GeNose hanya digunakan sebagai alat skrining saja. Pemeriksaan utama tetap menggunakan alat PCR dan antigen. GeNose digunakan karena alatnya sudah terlanjur ada dan dibeli berdasarkan izin edar.
"Artinya ini benar legal dan benar barang ini direkomendasikan Kemenkes. Karena itu kenapa tidak pemerintah membeli suatu alat pendeteksi COVID-19 dengan tidak memberi sakit ke pengguna. Itu dasarnya," katanya.
Baca Juga: Ini Cara Sekolah di Makassar Terapkan Prokes PTM Terbatas
