Polisi Periksa 10 Orang Terkait Pengeroyokan Wasit Liga 3

PSSI Sulsel siap jatuhkan sanksi berat jika pemain bersalah

Makassar, IDN Times - Kasus pengeroyokan yang dialami wasit Liga 3 Romi Daeng Rewa, telah ditangani pihak kepolisian. Hingga kini, polisi telah memeriksa 10 orang terkait aksi tersebut. 

Kapolres Enrekang AKPB Andi Sijaya Ghalib mengatakan pihaknya akan menyampaikan jika ada perkembangan selanjutnya. Namun proses pemeriksaan masih berjalan.

"Sejauh ini proses masih berjalan. Kami sudah periksa 10 orang, dari korban, perangkat pertandingan, panpel dan siang ini kami ambil keterangan PSSI kabupaten dan provinsi," kata Andi Sijaya saat dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (25/12/2021).

Baca Juga: Wasit Liga 3 Sulsel Dikeroyok Pemain, PSSI Geram

1. Romi mendapat 10 jahitan

Polisi Periksa 10 Orang Terkait Pengeroyokan Wasit Liga 3Tangkapan layar video pengeroyokan wasit Romi Daeng Rewa di laga babak 6 besar Liga 3 Sulsel antara PS Nene Mallomo Sidrap versus Gasma Enrekang di Stadion Bumi Massenrempulu Enrekang, Jumat 24 November 2021. (Dok. Istimewa)

Romi Daeng Dewa dikeroyok saat memimpin pertandingan babak 6 besar putaran final Liga 3 Sulawesi Selatan, pada Jumat (24/12/2021) kemarin. Saat itu bertanding pertandingan PS Nene Mallomo Sidrap melawan Gasma Enrekang di Stadion Bumi Massenrempulu Enrekang.

Aksi pengeroyokan itu pun terekam video dan viral di media sosial. Dalam video tampak bahwa Romi dipukul oleh salah satu penggawa PS Nene Mallomo. Hal itu disinyalir sebagai bentuk ketidakpuasan atas keputusan wasit.

Mirisnya, Romi yang telah tersungkur pun masih mendapat pukulan dan tendangan dari pemain PS Nene Mallomo. Situasi berujung ricuh sehingga polisi harus turun tangan. Laga yang baru masuk pertengahan babak pertama sontak dihentikan. 

Akibat insiden ini, Romi dilaporkan mendapat 10 jahitan di pelipis kanan. Foto Romi yang dievakuasi aparat keamanan dengan wajah bersimbah darah juga langsung viral di media sosial. 

2. PSSI Sulsel menyayangkan pengeroyokan

Polisi Periksa 10 Orang Terkait Pengeroyokan Wasit Liga 3Ilustrasi pengeroyokan (IDN Times/Sukma Shakti)

Sekretaris Asprov PSSI Sulsel, Ahmadi Djafri, menyatakan pihaknya sangat menyayangkan adanya insiden pengeroyokan itu. Pihaknya mendukung jika hal ini memang harus dibawa ke ranah hukum.

Dia menegaskan pengeroyokan semacam itu tak sepantasnya terjadi di lapangan hijau, apapun alasannya.

"Kami menyayangkan insiden seperti itu karena itu mencederai fair play-nya kita. Tidak ada ruang buat pemain yang melakukan tindak pidana dalam lapangan. Kami harus tindak," katanya.

3. PSSI Sulsel akan jatuhkan sanksi bagi pemain yang terbukti bersalah

Polisi Periksa 10 Orang Terkait Pengeroyokan Wasit Liga 3Ilustrasi Penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Saat ini, kata Ahmadi, pihaknya juga tengah meminta laporan dan panitia pelaksana dan pengawas pertandingan di Enrekang. Dia memastikan bahwa pemain yang terbukti bersalah akan dijatuhi sanksi sesuai aturan yang berlaku. 

Untuk itu, PSSI harus memberikan efek jera supaya kasus serupa tidak terjadi. Hal ini mengingat insiden pemukulan terhadap wasit bukan kali pertama di Tanah Air.

"Bisa saja hukuman seumur hidup tidak ikut bermain bola. Pastinya akan ada tindakan. Karena kalau kita biarkan maka akhirnya dianggap boleh. Yang namanya tindak pidana, mau di lapangan atau apapun tetap harus dihukum," katanya.

Baca Juga: Wasit Liga 1 dan Liga 2 Dievaluasi

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya