Penanganan COVID-19 di Sulsel Lewat Program Trisula, Seperti Apa?

Angka kesembuhan Sulsel menunjukkan tren peningkatan

Makassar,IDN Times - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 memperkenalkan program  baru untuk menekan penyebaran virus corona, yang disebut Trisula. Program ini berupa tiga upaya pengendalian yaitu penelusuran kontak secara masif, melakukan tes secara intensif, dan edukasi kepada masyarakat.

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sulsel Ichsan Mustari mengatakan, tes di sini bukan dilakuan secara massal, melainkan masif. Petugas mempertimbangkan riwayat kontak dari kasus terkonfirmasi positif berdasarhan wilayah.

"Jadi misalnya seperti Makssar, wilayah paling kecilnya seperti kelurahan, apakah dia zona merah, nah seperti itu," kata Ichsan, Selasa (16/6).

Tahapan program Trisula diawali dengan massive tracking, di mana Gugus Tugas berencana menelururi 157.500 riwayat kontak. Asumsinya, tiap satu petugas mengidentifikasi minimal 5 kontak dari satu pasien positif.

Hasil dari penelusuran dilanjutkan dengan tes intensif, yang rencananya dilakukan kepada 31.500 orang beresiko. Rencana ini diharapkan memenuhi standar 3.500 per 1 juta penduduk.  

Baca Juga: Jurus Jitu Bupati Soppeng di Sulsel Memutus Penyebaran COVID-19

1. Pelaksanaan intensive testing didukung dengan adanya 7 laboratorium

Penanganan COVID-19 di Sulsel Lewat Program Trisula, Seperti Apa?Ilustrasi swab test. (Dok.Kementerian BUMN)

Ichsan menjelaskan, pemeriksaan akan didahului melalui rapid test sebagai screening. Jika ada yang hasilnya reaktif, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab. Pelaksanaan tes ini juga didukung dengan adanya 7 laboratorium PCR di Sulsel.

Dengan bertambahnya lab PCR, maka kemampuan pemeriksaan spesimen pun semakin besar, bisa mencapai 800-1.000 sampel swab per hari. Ichsan mengatakan bahwa hingga saat ini pemeriksaan swab di Sulsel sudah mencapai 26.417 pemeriksaan spesimen.

"Kita sementara susun jadwalnya (intensive testing). Tapi pemeriksaan kita lakukan dengan rapid dulu. Targetnya lagi dihitung. Tim gugus tugas provinsi nanti akan berdiskusi dengan daerah lain, termasuk tim gugus Makassar," kata Ichsan.

Di samping massive tracking dan intensive tracking, program edukasi kepada masyarakat digencarkan. Ditekankan pada sosialisasi penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat, seperti disiplin mengenakan masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak.  

2. Penambahan kasus masih terjadi

Penanganan COVID-19 di Sulsel Lewat Program Trisula, Seperti Apa?Ilustrasi virus corona. Dok. IDN Times

Beberapa waktu belakangan, peningkatan kasus juga terjadi khususnya di beberapa daerah hingga memunculkan klaster baru. Di Kabupaten Luwu Timur misalnya, dengan penambahan kasus yang melonjak. Ichsan menyebut ada tiga klaster baru di Luwu Timur yaitu klaster Vale, klaster rumah sakit Awal Bros, dan klaster rumah sakit I La Galigo.

Gugus Tugas, kata Ichsan, segera mengirim tim ahli ke Luwu Timur untuk mengaji dan memberikan masukan terkait bagaimana mengentaskan COVID-19 di sana. Setelah itu, akan dilihat perkembangan selanjutnya. Tapi Ichsan menyebut kasus yang terlihat melonjak drastis masih berada dalam kondisi yang dapat dikendalikan. 

"Di beberapa kabupaten juga seperti Gowa, ada peningkatan yaitu klaster Bolangi. Di Luwu Timur juga ada penambahan tapi masih di tiga klaster ini. Di Makassar ada sedikit penurunan. Kita lihat karena perkembangan-perkembangan ini kita akan analisis untuk melihat kecenderungannya," katanya.

3. Angka kesembuhan di Sulsel kian meningkat

Penanganan COVID-19 di Sulsel Lewat Program Trisula, Seperti Apa?ilustrasi. Pasien sembuh dari COVID-19 ( ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Meski kasus positif di Sulsel terus bertambah, namun tingkat kesembuhan pasien yang positif terinfeksi COVID-19 juga semakin meningkat. Hingga Senin (15/6), Kementerian Kesehatan mencatat ada 1.044 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari total kasus 2.941 kasus. 

Sulsel bahkan tercatat sebagai provinsi dengan penambahan pasien sembuh terbanyak pada satu hari terakhir, yakni 142 kasus. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan kasus yang berjumlah 101 orang dan penambahan kasus meninggal dunia sebanyak 7 orang.

Ichsan mengatakan bahwa perkembangan kasus COVID-19 di Sulsel masih fluktuatif atau masih tidak tetap. Menurutnya, penambahan kasus positif baru di Sulsel setiap harinya dikarenakan pemerintah gencar melakukan pemeriksaan baik rapid test, maupun swab untuk menjaring orang-orang yang berpotensi menjadi carrier.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita berharap karena memang juga beberapa langkah yang akan dilakukan ke depan terkait dengan bagaimana kita mengendalikan COVID--19 di Sulsel," kata Ichsan.

Baca Juga: DPRD: Penanganan COVID-19 di Sulsel Telan Anggaran Rp101 Miliar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya