Pemadaman Listrik Setiap Hari di Makassar, Sampai Kapan?

Pemadaman listrik berdampak buruk ke dunia usaha di Makassar

Makassar, IDN Times -  Kota Makassar dan sekitarnya seperti Gowa, Maros dan Pangkep, setiap hari mengalami pemadaman listrik bergilir. Mati lampu ini menyebabkan berbagai dampak mulai dari mengganggu usaha warga, tagihan listrik yang justru naik, hingga kebakaran akibat korsleting.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch Andy Adchaminoerdin, menjelaskan kinerja beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) menurun akibat terdampak kemarau panjang. Namun dia menyebut kondisi saat ini mulai berangsur normal.

"Mulai kemarin sudah mulai normal tapi saya sudah sampaikan ke Pak Wali (Wali Kota Makassar) dan jajaran bahwa kita masih dalam posisi siaga," kata Andy, usai menerima kedatangan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto, Senin (13/11/2023).

1. Sistem kelistrikan sangat bergantung pada PLTA

Pemadaman Listrik Setiap Hari di Makassar, Sampai Kapan?Ilustrasi PLTA. (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu, Poso (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan. Sistem ini sangat bergantung terhadap debit air PLTA.

PLTA memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel. Musim kemarau yang berkepanjangan tentu sangat berdampak pada kinerja PLTA sebab debit air berkurang dan mengakibatkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen.

"PLTA kami punya pembangkit 850 megawaat. Yang saat ini beroperasi cuma 250 megawatt. Jadi berkurang 600 megawatt," kata Andy.

2. Kapasitas PLTB menurun karena El Nino

Pemadaman Listrik Setiap Hari di Makassar, Sampai Kapan?PLTB Jeneponto. Instagram.com/nyuull

Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) ternyata tidak banyak membantu. El Nino ekstrem yang berkepanjangan juga mengakibatkan penurunan kapasitas PLTB. 

"PLTB Tolo Jeneponto dan Sidrap ini nyaris hanya 5 persen beban. Kurang besar anginnya," kata Andy.

Daya Mampu Pasok (DMP) kondisi normal sistem kelistrikan Sulbagsel mencapai 2.300 megawatt. Dalam hal ini, kontribusi PLTA sebesar 850 megawatt dan PLTB sebesar 140 megawatt atau secara total sangat besar sekitar 990 megawatt atau 42 persen.

3. Menerapkan TMC di lokasi PLTA

Pemadaman Listrik Setiap Hari di Makassar, Sampai Kapan?TNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan dua pesawat untuk melakukan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) agar bisa meminimalisasi cuaca ekstrem. (www.instagram.com/@militer.udara)

Di tengah upaya pemadaman listrik, PLN juga tengah mengerahkan segala sumber daya untuk percepatan penguatan sistem kelistrikan. Salah satunya dengan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai di lokasi PLTA.

Andy mengklaim upaya tersebut telah membuahkan hasil. Hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA dan diharapkan berlangsung secara kontinyu.

"Minta doa restu mudah-mudahan TMC jalan terus dan kami bisa kembali pulih seperti sedia kala," kata Andy.

Baca Juga: Kecewa Pemadaman Listrik, Disdik Makassar Bikin Surat Terbuka ke PLN

4. Masih ada pemadaman listrik

Pemadaman Listrik Setiap Hari di Makassar, Sampai Kapan?Ilustrasi (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Untuk memperbaiki sistem kelistrikan, PLN harus mengandalkan air untuk PLTA dan angin untuk PLTB. Saat ini, pemadaman listrik masih menjadi upaya sementara. 

PLN masih akan membuat skenario pemadaman selama 4 jam. Namun saat ini, lokasi pemadaman listrik tidak sebanyak ketika bulan lalu. 

"Lebih baik kita punya skenario, tapi ini malah lebih informatif buat masyarakat. Tetap kita informasi 4 jam," kata Andy.

Baca Juga: Danny Pomanto Geram ke PLN soal 3 Orang Tewas Akibat Pemadaman Listrik

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya