Ormas Unjuk Rasa Tidak Percaya Pemerintah di Sulsel Tutup W Super Club
Intinya Sih...
- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan menindaklanjuti tuntutan Aliansi Suku Makassar terkait permintaan maaf Hotman Paris Hutapea dan pencabutan izin W Super Club.
- Massa aksi menuntut permintaan maaf Hotman secara tertulis di hadapan media nasional, serta mendesak Pemprov Sulsel mencabut izin W Super Club yang diresmikan Hotman.
- Penanggung jawab aksi Aliansi Suku Makassar mendesak agar pemerintah mencabut izin W Super Club dan tidak menimbang-nimbang dalam menutup THM, mengacu pada norma dan rambu-rambu budaya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berjanji bakal menindaklanjuti poin-poin tuntutan yang disampaikan massa ormas yang tergabung dalam Aliansi Suku Makassar. Ini menyusul aksi unjuk rasa yang digelar ormas ini di depan Kantor Gubernur Sulsel, Senin (3/6/2024).
Hal itu diungkapkan Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel, Ansyar, usai menerima massa aksi di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel. Dia mengatakan pihaknya telah menerima tuntutan itu, salah satunya tuntutan permintaan maaf pengacara Hotman Paris Hutapea.
"Itu kami sudah sampaikan bahwa nanti saya akan sampaikan, konsultasikan dengan pihak manajemen di sana untuk disampaikan," kata Ansyar.
1. Pemprov bahas tuntutan ormas
Massa Aliansi Suku Makassar menggelar aksi unjuk rasa dengan menyampaikan dua tuntutan. Pertama, mereka menuntut permintaan maaf Hotman kepada masyarakat Sulsel secara tertulis di hadapan media nasional dan bukan melalui media sosial. Kedua, mereka mendesak Pemprov Sulsel mencabut izin W Super Club yang diresmikan Hotman pada 27 Mei 2024 lalu.
"Terkait masalah penutupan, ini kan nanti sore ada rapat Forkopimda. Saya sampaikan bahwa ini adalah rapat forum tertinggi dengan akan dibahas. Hasilnya nanti ini akan saya sampaikan," kata Ansyar.
2. Ormas desak pemerintah cabut izin W Super Club
Sementara itu, Subhan Dg Nuntung selaku penanggung jawab aksi Aliansi Suku Makassar, mendesak kepada Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar agar mencabut izin W Super Club. Mereka juga meminta agar pemerintah tidak menimbang-nimbang dalam menutup THM, termasuk W Super Club.
"Bukan karena persoalan kita mengikuti arus zaman, tetapi kita masih tetap memiliki norma-norma dan rambu-rambu budaya dan adat istiadat yang ada di tengah masyarakat kita khususnya kearifan lokal yang perlu dibangun," kata Subehan.
Baca Juga: Tuntut Cabut Izin W Super Club, Massa Jebol Pagar Kantor Gubernur
3. Ormas tidak percaya W Super Club ditutup
Polrestabes Makassar sebelumnya telah menutup W Super Club demi kertertiban masyarakat. Namun ormas daerah ini rupanya tidak percaya klub itu telah ditutup.
"Semalam ada kami punya saudara datang melihat lokasi tersebut kesaksiannya, W Super Club tertutup di depan di belakang. Ada aktivitas lampu menyala dan musik dengan dentuman yang keras, itu membuktikan bahwa W Super Club masih menjalankan aktivitasnya," kata Subehan.
Baca Juga: [FOTO] Unjuk Rasa Desak Pj Gubernur Sulsel Cabut Izin W Super Club