Masih Ada Warga Makassar Tolak Lahannya Dibangun Rel Kereta

Pemprov gelar ulang konsultasi publik proyek kereta api

Makassar, IDN Times - Rencana pembangunan jalur kereta api di Kota Makassar masih menemui hambatan. Sejumlah warga yang lahannya terkena jalur kereta api disebut belum setuju.

Penolakan itu pun membuat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama pihak terkait menggelar konsultasi publik ulang. Konsultasi publik ulang berlangsung di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (7/4/2022).

"Kita sudah menunggu hasil, karena ini betul-betul tidak bisa ditunda lama kita mengedepankan yang namanya kepentingan umum," Sekretaris Daerah Sulsel, Abdul Hayat Gani.

Baca Juga: [WANSUS] Kereta Api Makassar-Parepare Beroperasi Tahun Ini

1. Menhub akan meninjau lokasi lahan

Masih Ada Warga Makassar Tolak Lahannya Dibangun Rel KeretaIDN Times/Nindias Khalika

Hayat mengatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan datang meninjau lahan untuk proyek tersebut. Sejauh ini memang belum ada penetapan lokasi untuk jalur segmen E Makassar-Parepare, yang berada di dalam kota Makassar. 
 
"Saya yakinlah bisa ada titik temu karena paling satu atau dua orang saja, sambil menunggu kunjungan Menteri Perhubungan," ujar Hayat.

2. Penolakan warga karena kurang informasi

Masih Ada Warga Makassar Tolak Lahannya Dibangun Rel KeretaRel Kereta Api Trans Sulawesi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Rapat tersebut menghadirkan Balai Pengelola Kereta Api Sulsel, Pemerintah Kota Makassar hingga perwakilan dari masyarakat terdampak. 

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulsel, Amannya Gappa, menjelaskan penolakan warga sebenarnya tidak substansial lantaran kurangnya informasi terkait rencana kontruksi. Warga khawatir akses akan tertutup jika lahan mereka dibanguni jalur kereta api.

"Begitu dijelaskan tadi ternyata tidak. Jadi memang ketidaktahuan masyarakat mengenai pembangunan yang berdampak terhadap kegiatan mereka. Setelah kita jelaskan alhamdulillah mereka cukup menerima," kata Amanna Gappa.

3. Penelitian kembali setelah konsultasi publik

Masih Ada Warga Makassar Tolak Lahannya Dibangun Rel KeretaANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Setelah konsultasi publik, tahap selanjutnya adalah penelitian kembali oleh pihak Pemprov Sulsel. Tergantung apakah rel kereta menggunakan sistem layang (elevated) atau di atas tanah. Setelah itu, barulah ditetapkan lokasi.

"Kita belum masuk ke konstruksinya. Kita bicara kebutuhan lahannya. Antara 50 dan 10 meter. Kalau at grade kita butuh tanah ROW sekitar 50 meter. Tapi kalau dia elevated itu paling sekitar 10 meter," kata Amanna Gappa.

Baca Juga: Syarat Terbaru Mudik Lebaran Kereta Api, Wajib Swab Antigen?

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya