Kasus COVID-19 Naik Lagi, Wali Kota Makassar: Tidak Usah Panik

Danny sebut mirip flu biasa

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar M. Ramdhan 'Danny' Pomanto mengingatkan warganya tidak panik dengan meningkatnya kembali kasus COVID-19 di Indonesia. Dia menyebut masuknya varian baru yaitu EG.5 yang dilaporkan belakangan ini tidak disertai gejala berat.

"Jadi jenis COVID-19 ini seluruh masyarakat tidak usah panik termasuk yang terdeteksi di Singapura dan Jakarta. Itu seperti flu biasa. Walaupun berbahaya bagi anak-anak kecil," kata Danny di Makassar, Senin (11/12/2023).

Baca Juga: DJKA Rampungkan Pembangunan Jalur KA Makassar-Parepare hingga Mandai

Baca Juga: Dinkes Sulsel: Waspada Varian Baru COVID-19 dan Pneumonia Misterius

1. Danny imbau warga tetap pakai masker

Kasus COVID-19 Naik Lagi, Wali Kota Makassar: Tidak Usah PanikWali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. IDN Times/Asrhawi Muin

Meski begitu, Danny tetap meminta warga untuk menerapkan protokol kesehatan seperti biasa. Salah satunya dengan menggunakan masker.

"Walaupun seperti itu tindakan mitigasi, pakai masker itu harus dimbau," kata Danny. 

2. Tercatat dua kasus baru di Makassar

Kasus COVID-19 Naik Lagi, Wali Kota Makassar: Tidak Usah PanikIlustrasi virus corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Danny mengaku telah menerima dua laporan kasus baru COVID-19. Sebagai tindak lanjut, dia menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk memantau perkembangan kasus COVID-19 di Kota Makassar.

"Kita sudah monitoring sekarang. Saya sudah dapat laporan dari Dokter Ari kemarin, Kadis Kesehatan sementara saya perintahkan untuk segera monitong. Sementara baru dua (kasus)," kata Danny.

3. Penyebab kenaikan didominasi subvarian Omicron XBB 1.5

Kasus COVID-19 Naik Lagi, Wali Kota Makassar: Tidak Usah PanikIlustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Kementerian Kesehatan mencatat terdapat kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan, selain adanya subvarian baru yakni Omicron XBB 1.5, Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5

"Meskipun ada kenaikan, namun kasus ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemik yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu," ujarnya dalam keterangan, Jumat (8/12/2023).

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya