Jumlah Spesimen yang Diperiksa di Sulsel Masih Jauh dari Standar WHO

Jumlahnya cuma 0,33/1.000 penduduk per pekan

Makassar, IDN Times - Jumlah pemeriksaan spesimen COVID-19 secara nasional per pekan belum sesuai dengan standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO. Pemeriksaan baru mencapai 35,6 persen dari jumlah ideal, yakni 1/1.000 penduduk per pekan.

Kondisi di Sulawesi Selatan juga tak jauh berbeda. Ketua Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas COVID-19 Sulsel Ridwan Amiruddin, mengungkapkan bahwa jumlah spesimen yang diperiksa di daerahnya masih jauh dari standar WHO itu.

"Sulsel baru 0.33/1000 (penduduk) per minggu, ini yang terus diusahakan. Kalau standar 1/1000 per minggu belum terpenuhi," kata Ridwan, saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (27/8/2020).

Baca Juga: Sulsel Sudah Punya 2 Mobil PCR, Harganya Rp3,5 Miliar per Unit

1. Sudah ada 92.000 spesimen yang diperiksa

Jumlah Spesimen yang Diperiksa di Sulsel Masih Jauh dari Standar WHOANTARA FOTO/Umarul Faruq

Ridwan menyebut sejauh ini sudah ada sekitar 92 ribu lebih spesimen yang diperiksa di Sulsel. Jumlah itu terangkum sejak Maret 2020 hingga sekarang.

Dia menyampaikan pihaknya sedang berusaha memenuhi target sesuai standar WHO. Saat ini, ada 8 laboratorium pemeriksaan spesimen dan 2 mobil PCR yang beroperasi di bawah koordinasi Gugus Tugas COVID-19.

"Upaya maksimum terus dijalankan dengan mengoptimalkan peran Puskesmas dan tim TGC (Tim Gerak Cepat)," kata Ridwan.

2. Jumlah spesimen yang diperiksa kian menurun

Jumlah Spesimen yang Diperiksa di Sulsel Masih Jauh dari Standar WHOIlustrasi swab test. IDN Times/Bagus F

Belakangan ini, jumlah spesimen yang diperiksa di laboratorium Sulsel juga kian hari kian menurun. Menurut data Gugus Tugas COVID-19 Sulsel pada Rabu (26/8/2020), jumlah spesimen yang diperiksa hanya 576. Padahal sebelumnya, rata-rata pemeriksaan spesimen di Sulsel bisa mencapai 1.200.

Menurut Ridwan, hal ini bukan berarti tes dan penelusuran juga menurun. Tracing dan testing tetap dilakukan, hanya saja lebih fokus pada kontak erat, dibandingkan masyarakat umum. Hal ini sebagaimana arahan Kementerian Kesehatan.

"Kami meningkatkan kontak erat selama sepekan atau dua pekan terakhir dari seluruh kasus yang terkonfirmasi positif  harus dilacak," kata Ridwan.

3. Gubernur sebut tracing dan testing sudah masif dilakukan sejak awal

Jumlah Spesimen yang Diperiksa di Sulsel Masih Jauh dari Standar WHOIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah juga mengemukakan hal serupa. Dia menyebut hingga kini tracing dan testing tetap masif dilakukan, hanya saja lebih fokus kepada kontak erat. 

Selain itu, menurunnya jumlah spesimen yang diperiksa, kata dia, disebabkan karena selama ini testing dan tracing sudah masif dilakukan. Jadi, warga yang diperiksa juga semakin berkurang seiring dengan menurunnya kasus COVID-19.

"Memang yang kita temukan terus menurun, tidak bisa dipaksakan juga...Kabupaten/kota juga maksimal lakukan tracing, cuma memang arahan dari Menteri Kesehatan hanya yang kontak erat," kata Nurdin.

Baca Juga: Siap-siap! Pemkot Makassar akan Gencarkan Swab Test di 6 Kecamatan Ini

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya