Disdik Sulsel Bakal Latih Operator Aplikasi PPDB Tingkat SMA dan SMK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mempersiapkan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA dan SMK sederajat pada 20 Juni 2022 nanti. Salah satunya melatih tenaga operator di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Setiawan Aswad, menyebutkan saat ini aplikasi yang akan digunakan telah siap setelah ada sinkronisasi data. Para operator sekolah pun akan dilatih sehingga mereka bisa terbiasa menggunakannya.
"Senin (besok) kita sudah bisa lakukan pelatihan untuk operator sekolah. Sekaligus itu aplikasi kan, dilatih operator sudah siap digunakan oleh sekolah," kata Setiawan, Minggu (12/6/2022).
1. Meminimalisir kendala saat PPDB
Setiawan menjelaskan bahwa pelatihan bagi operator itu sekaligus juga untuk memastikan tidak ada lagi masalah-masalah yang umum dihadapi saat PPDB seperti server down, kesalahan koordinat dan sebagainya. Menurutnya, pelatihan bagi operator merupakan mitigasi risiko.
"Diharapkan kami, semua kelemahan-kelemahan yang pernah terjadi di laman PPDB sebelumnya itu. Kami minimalisir. Alhamdulillah kalau kami bisa hilangkan itu semua,"kata Setiawan.
2. Disdik akan fasilitasi jaringan internet
Persoalan lain yang juga umum terjadi saat pendaftaran PPDB yaitu jaringan internet lambat. Masalah jaringan ini kadang di luar kendali karena masyarakat bisa mendaftar di mana saja seperti rumah maupun tempat lainnya yang jaringan internetnya mendukung.
Meski begitu, Disdik akan mencoba untuk memfasilitasi jaringan internet di tempat-tempat tertentu demi mendukung kelancaran pendaftaran PPDB.
"Nanti kami melihat. Karena ada beberapa titik yang harus seperti itu barangkali mungkin hal itu terjadi, kami akan coba. Yang penting prinsipnya, di cabang dinas ada, di sekolah ada untuk memudahkan calon peserta didik PPDB," katanya.
3. Jalur zonasi sering bermasalah
PPDB sendiri terbagi menjadi empat jalur yaitu jalur afirrmasi, jalur prestasi, jalur perpindahan orang tua serta jalur zonasi. Dari keempat jalur ini, jalur zonasi adalah yang paling sering bermasalah.
Setiawan mengakui jalur zonasi sangat rentan bermasalah karena berkaitan dengan jarak. Pada jalur ini, calon peserta didik hanya bisa mendaftar di sekolah yang terdekat dari rumahnya. Namun seringkali, jarak rumah dengan sekolah yang dituju justru tidak valid.
"Kami sudah perjelas ini dengan penyedia aplikasi nantinya, apakah akan penarikan jarak secara by sistem atau manual. Dengan memastikan jika by sistem tidak akan terulang kejadian jarak yang tidak valid," katanya.
Baca Juga: Antisipasi Server Down, Pendaftaran PPDB Makassar Diawali Simulasi