Denyut Pariwisata Sulsel Mulai Berdetak, Ayo Kita Liburan!

Gairah pariwisata diharapkan meningkatkan perekonomian

Makassar, IDN Times - Denyut pariwisata di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai berdetak seiring dengan pelonggaran aktivitas masyarakat dan menurunnya kasus COVID-19. Gairah pariwisata kini menunjukkan tanda-tanda peningkatan.

Hal itu juga didukung dengan syarat perjalanan domestik yang kini semakin mudah. Di awal Maret 2022 lalu, pemerintah pusat resmi meniadakan syarat tes RT-PCR maupun antigen bagi pelaku perjalanan dalam negeri yang telah menerima vaksinasi lengkap.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Devo Khadaffi, menganggap geliat pariwisata di Sulsel saat ini hampir sama dengan provinsi lain di Indonesia. Hal itu mulai terlihat dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan menggeliatnya sektor ekonomi kreatif di awal tahun ini.

Menurut Devo, hal tersebut menandakan bahwa pelonggaran aktivitas masyarakat dan menurunnya kasus COVID-19 langsung berpengaruh pada perbaikan ekonomi di sektor pariwisata.

"Kami sekarang tinggal mendorong semua kabupaten kota, semua teman-teman stakeholder untuk ayo kita sama-sama percepat lagi agar kepariwisataan kita, khususnya promosi pariwisatanya bisa hidup kembali," kata Devo saat diwawancarai IDN Times, Jumat (18/3/2022).

1. Kunjungan wisatawan menurun akibat pandemik

Denyut Pariwisata Sulsel Mulai Berdetak, Ayo Kita Liburan!Ilustrasi pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Pandemik COVID-19 memang sangat berdampak pada sektor pariwisata di Indonesia, tak terkecuali di Sulsel. Kunjungan wisatawan domestik terlebih mancanegara ke Sulsel memang menurun drastis bahkan sampai menyentuh angka 0.

Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Sulsel pada 2020 hanya 3.573 orang. Angka ini jelas sangat jauh dibandingkan tahun 2019 atau sebelum pandemik COVID-19 yang mencapai 17.771 orang.

Pada 2020, kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulsel mulai berhenti pada April 2020, seiring dengan diterapkannya sejumlah pembatasan dan ditutupnya penerbangan internasional.

Di tahun kedua pandemik COVID-19 yaitu pada 2021, sama sekali tidak tercatat adanya kunjungan wisman alias 0. Hal ini juga mengingat bahwa Sulsel memang belum membuka penerbangan internasional.

2. Destinasi wisata unggulan mulai beroperasi kembali

Denyut Pariwisata Sulsel Mulai Berdetak, Ayo Kita Liburan!Pemandangan Phinisi Hostel Bira, salah satu penginapan yang beroperasi di kawasan wisata Pantai Panrang Luhu di Kabupaten Bulukumba. (Dok. Phinisi Hostel Bira)

Pariwisata Sulsel kini sedang berupaya bangun dari tidur panjangnya. Tidak sedikit destinasi wisata unggulan yang telah beroperasi dan dikunjungi banyak orang. Sebut saja Pantai Bira di Kabupaten Bulukumba, Taman Nasional Bantimurung di Kabupaten Maros atau Pantai Losari di Kota Makassar.

"Ini berarti kan memang masyarakat sudah sangat rindu untuk berlibur dan mengunjungi tempat wisata. Ini sebuah peluang yang harus segera disambut oleh semua stakeholder pariwisata," kata Devo.

Meski hampir semua destinasi wisata telah beroperasi kembali, namun protokol kesehatan seperti memakai masker telah menjadi bagian tidak terpisahkan. Aturan ini juga mengingat bahwa Indonesia belum dinyatakan bebas dari pandemik COVID-19.

"Kami tetap minta semua tempat wisata untuk tetap memberlakukan protokol kesehatan. Ini yang terus-menerus kita dorong sampai betul-betul sudah klir pandemik COVID-19 baru protokol kesehatan ini kita cabut," katanya.

3. Disbudpar siapkan kalender event pariwisata

Denyut Pariwisata Sulsel Mulai Berdetak, Ayo Kita Liburan!Ilustrasi Kalender (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdetaknya denyut pariwisata ini diyakini akan mendongkrak jumlah wisatawan, khususnya domestik, yang berkunjung ke Sulsel. Melihat peluang ini, Disbudpar pun mulai menyiapkan kalender event pariwisata yang rencananya akan diluncurkan pada 25 Maret 2022. 

Melalui kalender event pariwisata, Disbudpar akan mempromosikan event pariwisata apa saja yang dilaksanakan di Sulsel sepanjang tahun 2022 ini. Dengan begitu, masyarakat yang merindukan berlibur bisa mengetahui jadwal event pariwisata di Sulsel.

"Tentu saja kita berharap dengan promosi di awal seperti begini, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sulsel akan meningkat karena mereka sudah lebih awal tahu apa saja event yang akan mereka tertarik untuk datang ke Sulsel," kata Devo.

Baca Juga: Direct Flight Makassar-Lombok Berpotensi Dongkrak Pariwisata Sulsel

4. Promosi pariwisata tingkatkan pendapatan

Denyut Pariwisata Sulsel Mulai Berdetak, Ayo Kita Liburan!Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Devo menyebutkan pendapatan di sektor pariwisata bahkan menurun sebanyak 81 persen akibat dihantam badai pandemik. Di sisi lain, pandemik juga mengakibatkan sebanyak 63 persen tenaga kerja yang bekerja di sektor pariwisata terpaksa dirumahkan. 

"Itu bisa dibayangkan betapa besarnya dampak yang dialami oleh sektor kepariwisataan akibat pandemik ini," kata Devo.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan beserta seluruh stakeholder di industri pariwisata tengah bersiap untuk promosi. Semakin cepat promosi maka semakin cepat pula pendapatan bisa naik.

"Jika pendapatan dari sektor kepariwisataan bisa naik, industri bisa bergerak kembali sehingga sektor-sektor yang membuka lapangan kerja di kepariwisataan itu bisa menarik lagi tenaga kerja yang tadinya mungkin dirumahkan," kata Devo.

Baca Juga: Agar Pariwisata di Sulsel Bisa Cepat Bangkit, Begini Pandangan Ekonom

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya