BOR Rumah Sakit COVID-19 di Makassar Meningkat, Mencapai 44 Persen

Dinkes sebut terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Makassar

Makassar, IDN Times - Data keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan, meningkat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 13 Juli 2021, keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19 saat ini mencapai rata-rata 44 persen.

Dua pekan lalu, BOR di Makassar masih berkisar 24,42 persen. Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Andi Iriani Hadijah, peningkatan BOR menunjukkan adanya peningkatan kasus positif COVID-19.

"Berarti pasiennya bertambah yang masuk rumah sakit," kata Iriani di Makassar, Rabu (14/7/2021).

1. Tempat tidur ditambah jika kasus terus naik

BOR Rumah Sakit COVID-19 di Makassar Meningkat, Mencapai 44 PersenDua orang dokter berdiri di depan salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Iriani mengatakan, Pemkot Makassar terus berupaya menambah kapasitas tempat tidur mengingat kasus COVID-19 yang terus meningkat akhir-akhir ini. Namun dia menegaskan bahwa penambahan itu untuk rumah sakit yang berada di bawah naungan Pemkot.

Seperti diketahui, RSUD Kota Makassar atau RSUD Daya merupakan rumah sakit milik Pemkot Makassar yang juga menjadi rumah sakit rujukan COVID-19. 

"Tambah ruang di rumah sakit kalau tambah tempat tidur. Kalau di rumah sakit kota, sudah mau, kalau rumah sakit lain, itu kapasitas provinsi," katanya.

2. Keterisian tempat tidur masih fluktuatif

BOR Rumah Sakit COVID-19 di Makassar Meningkat, Mencapai 44 PersenIlustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Humas Rumah Sakit Umum Daerah Daya Makassar Wisnu Maulana mengatakan, saat ini 22 dari 35 tempat tidur perawatan COVID-19 di sana terisi. Namun jumlah itu disebut fluktuatif. Sebab dalam beberapa jam biasanya ada yang tiba-tiba masuk, lalu tidak lama berselang ada yang sembuh atau meninggal dunia.

"Tidak konstan, jadi data yang masuk bisa jadi berbeda dengan data sebentar sore. Kemarin Senin sempat 80 persen dari 35 bed yang kami punya," kata Wisnu saat dihubungi, Rabu (14/7/2021).

Dia mengakui keterisian tempat tidur meningkat di awal Juli dibandingkan sebulan sebelumnya. Usia pasiennya variatif.

"Yang kami terima memang adalah pasien rujukan atau pasien yang datang memeriksa ternyata setelah diperiksa dia positif," kata Wisnu.

3. Rumah sakit siapkan ruang perawatan cadangan

BOR Rumah Sakit COVID-19 di Makassar Meningkat, Mencapai 44 PersenIlustrasi rumah sakit. IDN Times/Galih Persiana

Kondisi fluktuasi juga terjadi di rumah sakit Pelamonia. Menurut sumber IDN Times, ada penambahan pasien COVID-19 setiap hari tapi ada juga pasien yang pulang dengan jumlah yang berbeda.

Meski begitu, rumah sakit tidak sampai penuh. Sebab masih banyak tempat tidur yang tersisa dari 123 tempat tidur khusus COVID-19 yang disediakan rumah sakit.

"Sekarang ini yang terpakai tempat tidur saat ini khusus COVID-19 yaitu 79 orang," katanya.

Pihak rumah sakit tetap menyiapkan langkah antisipasi dengan menyediakan beberapa ruangan perawatan sebagai cadangan jika terjadi peningkatan jumlah pasien COVID-19 khusus di RS Pelamonia.

"Intinya RS Pelamonia siap jadi RS rujukan COVID-19," katanya. 

Selain itu, pihak rumah sakit juga menyiapkan langkah pencegahan COVID-19 di RS Pelamonia dengan melaksanakan vaksinasi gratis yang telah berjalan selama 7 bulan. 

"Antusias masyarakat yang sudah mau divaksin. Kami tiap hari melaksanakan vaksin masyarakat umum mencapai 2.000 orang lebih per hari. Ini bagus karena bisa dikatakan RS di Makassar yang melaksanakan program pemerintah," katanya.

Baca Juga: PMI Makassar Akui Susah Dapat Donor Darah dan Plasma Konvaselen

3. Kasus di Makassar meningkat

BOR Rumah Sakit COVID-19 di Makassar Meningkat, Mencapai 44 PersenPetugas berdiri di dekat mobil khusus Satgas Pemburu COVID-19 (Covid Hunter) di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/6/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda

Sebagaimana diketahui, kasus di Makassar melonjak kembali belakangan ini. Makassar masih menjadi penyumbang kasus tertinggi di Sulawesi Selatan. 

Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 Sulsel per 13 Juli 2021, tambahan kasus di Makassar mencapai 235 kasus dan sehari sebelumnya ada tambahan 138 kasus baru. Angka reproduksi efektif (RT) COVID-19 di Makassar pun menjadi 1,35. 

Baca Juga: [GRAFIK] BoR COVID-19 RS di Sulsel 46 Persen, Pangkep Tertinggi

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya