Bertemu Mendag, Pedagang Pasar Sentral Makassar Curhat Omzet Anjlok

Dampak dari menjamurnya e-commerce

Makassar, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengunjungi Makassar Mall atau Pasar Sentral pada Minggu (15/10/2023). Kunjungan Mendag ini dimanfaatkan oleh para pedagang mengeluhkan dampak platform dagang daring (e-commerce) terhadap dagangan mereka.

Rifandi Rifai, salah satu pedagang, menyebut bahwa omzet mereka menurun akibat banyak pembeli yang beralih ke platform belanja daring. Bukannya tak mau ikut perkembangan zaman, namun mereka merasa tak mampu bersaing dengan artis-artis yang turut berjualan di e-commerce.

"Yang pokok utamanya omzet harus naik. Cuma yang menjadi permasalahan, toko-toko online yang menjamur khususnya di Indonesia, termasuk Makassar khususnya sudah parah," kata ujar Rifandi.

1. Anjlok sejak jual beli daring menjamur

Bertemu Mendag, Pedagang Pasar Sentral Makassar Curhat Omzet AnjlokIlustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Rifandi sendiri mengaku omzet penjualannya anjlok sejak masyarakat beralih ke belanja daring. Jika dulunya dia bisa meraih omzet sebesar Rp30 juta hingga Rp40 juta dalam sehari, maka kini dia hanya bisa meraih omzet sebesar Rp1 juta per hari. 

"Jadi, kami pedagang New Makassar Mal berharap kepada pemerintah agar memperhatikan pasar-pasar, khususnya pasar tradisional yang sudah lama di sini. Kita dihancurkan dari barang impor," kata Rifandi.

2. Berharap pemerintah bangkitkan ekonomi di pasar tradisional

Bertemu Mendag, Pedagang Pasar Sentral Makassar Curhat Omzet AnjlokIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Rifandi pun berharap ada solusi dari pemerintah terkait masalah ini. Dia berharap pemerintah bisa membangkitkan kembali perekonomian di pasar yang menurutnya lebih parah daripada saat pandemik COVID-19.

"Semoga di akhir masa jabatan presiden kita ini agar bisa membuat kesan terbaik dan membangkitkan ekonomi. Ini lebih parah dibanding COVID-19. Saat COVID-19, saya masih bisa bangkit. Ini sudah tidak bisa bangkit. Sekarang kredit sudah macet," katanya.

Baca Juga: Pemkot Makassar Ancam Pidanakan Pihak Halangi Ambil Alih Pasar Butung

3. Mendag jelaskan soal revisi aturan sosial commerce

Bertemu Mendag, Pedagang Pasar Sentral Makassar Curhat Omzet AnjlokMenteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, mengunjungi Makassar Mall atau Pasar Sentral pada Minggu (15/10/2023). Dok. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, mengatakan pihaknya telah meninjau keadaan pusat-pusat perbelanjaan grosir. Dia mengaku paham dengan kondisi yang terjadi saat ini. 

"Pemerintah harus hadir untuk mengatur agar semua pihak tidak ada yang dirugikan, tapi dengan teknologi dan platform digital itu justru bisa menunjang pertumbuhan ekonomi," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya telah merevisi Permendag Nomor 50 Tahun 2022 tentang Perdagangan Elektronik menjadi Permendag Nomor 31 Tahun 2023. Salah satu poinnya membahas bahwa media sosial tidak boleh dimanfaatkan untuk berjualan.

"Kalau dia mau jadi social commerce harus ada izin dan persyaratannya. Social commerce itu hanya boleh iklan dan promosi saja. Kalau dia ingin menjadi e-commerce, syaratnya lebih banyak lagi agar tidak mematikan toko-toko kita ini," kata Zulkifli.

Baca Juga: PD Pasar Makassar Bakal Lapor Pengganggu di Pasar Butung

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya