70 Persen Jemaah Umrah di Sulsel Batal Berangkat karena Usia

Batas usia 18-50 tahun

Makassar, IDN Times - Keputusan Pemerintah Arab Saudi yang menerima kembali jemaah umrah dari luar negeri menjadi kabar gembira bagi umat Islam seluruh dunia. Pasalnya, sejak Februari 2020 lalu, para calon jemaah tidak bisa beribadah ke sana akibat pandemik COVID-19.

Sayangnya, tidak semua jemaah itu bisa berangkat. Hal itu dikarenakan pemerintah setempat juga menetapkan kriteria khusus yakni hanya jemaah berusia 18 - 50 tahun yang boleh ke sana.

Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyebutkan dari 32.494 calon jemaah umrah, ada 70 persen yang usianya berada di atas 50 tahun. 

"Yang terdaftar sekarang jemaah umrah itu 70 persen di atas 50 tahun. Praktis 70 persennya tidak bisa berangkat karena umur," kata Sudirman usai rapat persiapan pelaksanaan umrah dalam masa pandemik COVID-19 di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (2/11/2020).

1. Belum ada penerbangan langsung dari Makassar ke Arab Saudi

70 Persen Jemaah Umrah di Sulsel Batal Berangkat karena UsiaIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Selain pembatasan usia, Sudirman mengatakan belum ada penerbangan langsung jemaah umrah dari Makassar ke Arab Saudi seperti sebelumnya. 

Hanya Saudi Airlines yang boleh mendarat di bandara setempat. Itu pun, jelas Sudirman, hanya dari Jakarta. Artinya keberangkatan jemaah umrah masih berupa penerbangan domestik dari Makassar ke Jakarta. 

"Di Jakarta, barulah ada direct flight ke Arab Saudi karena belum ada penerbangan yang mendarat dari Makassar ke Arab Saudi," katanya. 

2. Penerbangan langsung rencana dibuka tahun depan

70 Persen Jemaah Umrah di Sulsel Batal Berangkat karena UsiaIlustrasi jemaah umrah di Masjidil Haram, Makkah sebelum pandemik virus corona (IDN Times/Mela Hapsari)

Untuk prosedur, Sudirman menyerahkan semua kepada Kementerian Agama sebagai penanggung jawab. Hal ini termasuk kesiapan bandara ketika nantinya penerbangan langsung untuk tahun depan yang rencana dibuka.  

"Tapi untuk transit Jakarta sudah mulai dibuka. Artinya di sini juga sudah siap leading sector adalah Kemenag. Kita tunggu saja. Termasuk PCR di mana dan labnya," kata Sudirman.

Soal tes PCR, Sudirman mengatakan bahwa tidak ada fasilitas dari Pemprov karena hanya melalui penerbangan domestik dan masih harus transit di Jakarta. Kecuali jika berangkat direct flight maka semua protokol yang digunakan akan berasal dari Makassar langsung ke Arab Saudi. 

"Tapi karena saat ini belum ada penerbangan dari Makassar langsung, maka praktis bahwa kita menunggu dari Kemenag karena harus transit Jakarta dulu," kata Sudirman.

Baca Juga: Saudi Buka Bertahap Umrah Mulai 4 Oktober, Kemenag Tunggu Izin

3. Harus ada panduan pelaksanaan ibadah umrah di masa pandemik

70 Persen Jemaah Umrah di Sulsel Batal Berangkat karena UsiaIlustrasi Jemaah Umrah (IDN Times/Candra Irawan)

Sudirman menekankan harus ada panduan untuk pemberangkatan umrah di masa pandemik COVID-19. Panduan itu harus terintegrasi dengan protokol kesehatan. 

"Di mana tesnya, di mana jalurnya dan sebagainya harus ada kita buat itu buku panduannya untuk pemberangkatan umrah yang integrated protokol kesehatan," kata Sudirman.

Kemenag sendiri tengah menyusun terkait panduan pelaksanaan ibadah umrah di masa pandemik COVID-19. 

"Jadi tadi Kemenag sudah siap buat itu terintegrated semua, protokol kesehatan termasuk masukan dari semua dari KKP dari bandara, Kasturi dan Ampurhi," kata Sudirman.

Baca Juga: Kemenag Sulsel Beberkan Syarat dan Ketentuan Umrah di Tengah Pandemik

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya