16 Desa di Luwu Sulsel Masih Terisolasi usai Banjir dan Longsor

Banjir dan longsor di Luwu menelan 13 korban jiwa

Intinya Sih...

  • 16 desa di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan terisolasi pasca banjir dan longsor pada 3 Mei 2024.
  • 13 korban jiwa dan 3.479 KK terdampak, dengan 3.268 rumah terdampak dan 211 rumah hanyut.
  • Bantuan logistik disalurkan melalui jalur udara, dengan helikopter dari Polda Sulsel, TNI AU, BNPB, dan TNI AD. Kementerian PUPR juga mengirim jembatan darurat.

Makassar, IDN Times - Sebanyak 16 desa di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), masih terisolasi pasca banjir dan longsor yang terjadi pada Jumat 3 Mei 2024. Akses ke desa-desa tersebut masih terputus sebab jembatan penghubungnya rusak.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan desa-desa yang terisolasi ini masih menjadi salah satu perhatian utama. Pasalnya, masyarakat di sana membutuhkan bantuan sementara jalur darat tidak dapat dilalui.

"Ada 16 desa di Kabupaten Luwu yang sampai saat ini masih terputus komunikasi dengan wilayah lainnya, karena ada tiga jembatan yang putus," kata Suharyanto dalam konferensi persnya, di Posko Induk Penanganan Bencana, di Lapangan Andi Djemma, Selasa (7/5/2024).

1. Sebanyak 13 korban jiwa

16 Desa di Luwu Sulsel Masih Terisolasi usai Banjir dan LongsorKepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto di Lapangan Andi Djemma, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (7/5/2024)/Istimewa

Hingga saat ini, banjir bandang dan longsor mengakibatkan 13 korban jiwa. Selain itu, tercatat 3.479 KK terdampak.

Kemudian, ada 3.268 rumah terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Luwu. Kemudian, sebanyak 211 rumah hanyut dan rusak berat.

Banjir dan longsor juga berdampak pada 15 unit kendaraan, 9 fasilitas pendidikan, 2 fasilitas kesehatan, dan 1 fasilitas ibadah, 4 jembatan dan talud sungai Desa Poringan jebol.

2. Logistik dikirim via udara

16 Desa di Luwu Sulsel Masih Terisolasi usai Banjir dan LongsorKepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto di Lapangan Andi Djemma, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (7/5/2024)/Istimewa

Meski demikian, Suharyanto memastikan logistik bantuan dan kebutuhan masyarakat terus dikirim melalui jalur udara. Helikopter sudah dikerahkan untuk mendistribusikan bantuan sekaligus mengevakuasi warga sedikit demi sedikit.

Satu unit helikopter dari Polda Sulsel dan satu helikopter dari TNI AU telah dikerahkan. Kemudian BNPB juga mengerahkan satu unit helikopter dan satu unit pesawat karavan, ditambah juga dari TNI AD satu unit.

"Dengan penyiapan angkutan udara tersebut, sampai saat ini logistik masyarakat terdampak di 16 desa yang masih terputus ini sementara bisa ditangani. Setiap hari kalau cuaca cerah pagi sampai siang hari kita kirimkan logistik lewat udara," katanya.

Baca Juga: Tim SAR Temukan Dua Jasad Korban Banjir di Luwu, Total 13 Tewas

3. Bakal dipasangi jembatan darurat

16 Desa di Luwu Sulsel Masih Terisolasi usai Banjir dan LongsorKepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto di Lapangan Andi Djemma, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (7/5/2024)/Istimewa

Untuk jembatan yang putus, Kementerian PUPR telah mengirimkan bantuan berupa jembatan darurat. Dalam waktu tidak terlalu lama, jembatan tersebut bisa langsung dipasang.

"Mudah-mudahan bisa segera dipasang dan segera bisa normal kembali untuk jalur transportasi tersebut," kata Suharyanto.

Baca Juga: Banjir dan Longsor di Sulsel Akibat Alih Fungsi Lahan dan Tambang

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya