TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Awan Tsunami di Langit Makassar, Ini Penjelasan BMKG

BMKG menyebut fenomena tersebut tidak membahayakan

Fenomena awan menyerupai tsunami di atas Masjid 99 Kubah Makassar, Senin (7/12/2020). Instagram/makassar_iinfo

Makassar, IDN Times - Fenomena gumpalan awan di langit Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (7/12/2020) pagi jadi pembicaraan warganet. Pengguna media sosial menyoroti bentuk awan yang mirip gelombang tsunami.

Fenomena itu diabadikan lewat video oleh sejumlah warga Makassar dan sekitarnya. Warganet kemudian membicarakannya setelah video diunggah ulang sejumlah akun populer, seperti Instagram @makassar_iinfo.

Fenomena awan ini tidak cuma terlihat di Makassar. Sebab warga di daerah lain, seperti Kabupaten Barru dan Pangkep turut mengabadikannya.

"Berdoa saja bukan suatu musibah, melainkan hanya berkah," komentar akun @fatihhafidz15 di Instagram.

Baca Juga: Mirip Gulungan Tsunami, Pertanda Apa di Balik Kemunculan Awan Arcus?

1. Bentuk awan seperti itu normal terjadi saat musim hujan

Ilustrasi Suasana Hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Prakirawan BMKG Makassar, Dwi Lestari Sanur, menjelaskan bahwa fenomena yang dibicarakan warganet merupaakn awan Cumulonimbus. Munculnya awan ini lumrah ketika suatu daerah sudah memasuki musim hujan. 

"Awan Cumulonimbus yang umumnya menyebabkan terjadinya hujan. Hal ini biasa terjadi di musim hujan," kata Dwi saat dihubungi IDN times, Senin.

2. Awan Cumulonimbus mengandung banyak uap air

Dwi menjelaskan, awan Cumulonimbus biasanya memang terbentuk saat musim penghujan. Awan jenis ini mengandung banyak uap air yang menjadi penyebab turunnya hujan.

Karena membawa hujan, maka awan ini menjadi salah satu penanda bahwa hujan akan turun di suatu daerah.

"Umumnya awan jenis ini terbentuk karena proses konvektif yang kuat dan tingginya massa udara basah," katanya.

Baca Juga: Awan Aneh di Aceh, BMKG: Gak Ada Kaitannya dengan Tsunami dan Mistis 

Berita Terkini Lainnya