Nelayan Galesong Khawatir Corona Berimbas ke Ekspor Telur Ikan Terbang
Telur ikan biasa dikirim ke Korea, Tiongkok, dan Taiwan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times – Hasil tangkapan nelayan telur ikan terbang di Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, selama ini diekspor ke luar negeri. Namun sejak virus corona mewabah di berbagai negara, dikhawatirkan harga telur ikan bakal anjlok atau bahkan tidak bisa diekspor sama sekali.
Seorang nelayan asal Galesong, Syahrir Daeng Beta mengatakan, harga telur ikan tinggal bisa jadi ikut jatuh. Mengingat harga hasil laut lainnya seperti teripang dan rumput laut telah lebih dulu menurun drastis.
"Was-was pasti, karena kita tahu telur ikan ini biasa dikirim ke Korea, China dan Taiwan padahal justru di sana banyak yang terkena virus corona. Pasti susah pengirimannya," kata Daeng Beta dilansir ANTARA, Senin (9/3).
Baca Juga: 10 Potret Menarik Kabah Sebelum dan Saat Ditutup akibat Virus Corona
1. Biasanya telur ikan dijual seharga Rp400 ribu per kilogram
Harga rendah untuk telur ikan cukup mengkhawatirkan bagi nelayan. Sebab, kehadirannya hanya musiman. Waktu berburu biasanya cuma sekali setahun, dengan jangka waktu antara April hingga Oktober.
Biasanya, nelayan mencari telur ikan karena harganya yang fantastis. Tahun lalu, kata Daeng Beta, harganya menembus Rp400 ribu per kilogram, bahkan lebih.
“Kita berharap (tahun ini) harganya tidak turun seperti teripang dan rumput laut yang susah mendapat pembeli. Semoga tahun ini tambah tinggi,” ucapnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap 19 Kasus Positif Virus Corona di Indonesia Sejauh Ini