TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IAIN Parepare Terbitkan Ijazah Digital, Pertama di Luar Jawa

Ijazah dijamin terhindar dari pemalsuan

Ilustrasi wisuda IAIN Parepare, Sulawesi Selatan. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare di Kota Parepa, Sulawesi Selatan, mulai menerapkan ijazah digital. Mereka jadi perguruan tinggi pertama di luar pulau Jawa yang menerapkannya.

Rektor IAIN Parepare Dr. KH. Hannani mengatakan, ijazah digital ini menerapkan teknologi berstandar PAdEs (PSF Advance Elektronic Signature), dengan kemanan kriptografi asimetris yang sangat aman dan nyaris mustahil dipalsukan. Ijazah ini juga diterbitkan secara terintegrasi dengan sistem akademik berbasis komputasi awan.

“Penerbitan ijazah ini merupakan satu dari tujuh prioritas dan arah kebijakan Kementerian agama adalah transformasi digital. Perubahan dari tandatangan basah dan ijazah kertas menjadi digital merupakan bentuk nyata dari dukungan seluruh civitas IAIN parepare terhadap kebijakan transformasi digital tersebut,” kata Kiai Hannani dalam keterangannya yang diterima, Sabtu (22/10/2022).

Sebelum IAIN Parepare, ijazah digital telah lebih dulu diterapkan di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Juga: Begini Cara Buktikan Ijazah Kuliah yang Asli atau Palsu, Bisa Langsung Terkuak!

1. Digitalisasi ijazah wujud transformasi

Ilustrasi ijazah digital IAIN Parepare. (Dok. Istimewa)

Kebijakan digitalisasi ijazah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Pendidikan Tinggi Nomor 6 Tahun 2022 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar, dan Kesetaraan Ijazah Perguruan Tinggi Negara Lain. Hannani mengatakan, dasar hukum itu membuktikan penggunaan tanda tangan elektronik tersertifikasi di bidang pendidikan memiliki jaminan hukum kuat dan setara tanda tangan konvensional.

“Jajaran pimpinan akan terus mendorong riset dan pengembangan untuk mentransformasi seluruh proses bisnis IAIN Parepare ke arah digital, agar bisa beradaptasi dan relevan di era society 5.0. Dan yang paling penting adalah untuk meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa dan stakeholder lain secara berkelanjutan," kata Hannani.

2. Ijazah dijamin terhindar dari pemalsuan

Ilustrasi mahasiswa perguruan tinggi. IDN Times/Aditya Pratama

Dengan digitalisasi ijazah, IAIN Parepare mendukung program efektifitas dan efisiensi belanja anggaran pemerintah. Karena ijazah digital menghemat biaya, waktu dan SDM.

Jika dulu ijazah harus dicetak di kertas khusus dan perlu waktu berhari-hari untuk menandatangani, kini ijazah bisa dicetak di kertas apapun namun tetap terjaga keasliannya. Bahkan tidak menutup kemungkinan mahasiswa sudah menerima ijazah digital bersamaan pada saat wisuda.

"Bahkan ijazah bisa dibagikan soft file-nya, dan dijamin terhindar dari pemalsuan tandatangan pejabat maupun pemalsuan dokumen. Selain itu, bisa efektif karena sangat memungkinkan untuk dilakukan kapan saja dan di mana saja sepanjang pejabat yang punya otoritas untuk melakukan tanda tangan terhubung ke jaringan internet, karena server tandatangan digital ini sudah berbasis cloud," ungkap Hannani.

Baca Juga: Disokong Keluarga, Museum BJ Habibie di Parepare segera Dibuka

Berita Terkini Lainnya