Fakta Penting Tol Layang Pettarani, Megaproyek Rp2 Triliun di Makassar

Diharap jadi solusi untuk mengurai masalah lalu lintas

Makassar, IDN Times - Cukup lama tertunda dari jadwal awal, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Tol Layang Pettarani pada Kamis (18/3/2021) ini. Megaproyek yang membentang sepanjang 4,3 kilometer, dari Jalan AP Pettarani hingga tembus Tol Reformasi, sebenarnya sudah rampung sejak September 2020.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berulang kali diagendakan datang dalam seremoni pembukaan tol, salah satunya November 2020 silam. Namun agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-37 yang dihelat secara daring memaksa rencana tersebut molor hingga empat bulan.

Sejak Oktober 2020 hingga Maret 2021, para pekerja tetap menggarap jalan arteri di AP Pettarani. Mulai dari perbaikan bekas galian pile cap, pengerasan bekas median lama, perbaikan bekas galian PDAM, perbaikan permukaan badan jalan yang rusak serta pembangunan separator.

1. Gunakan teknologi mutakhir, dana megaproyek Tol Layang Pettarani mencapai Rp2,2 triliun dan libatkan 1.000 lebih pekerja

Fakta Penting Tol Layang Pettarani, Megaproyek Rp2 Triliun di MakassarProyek tol layang AP Pettarani Makassar. Humas Pemprov Sulsel

Rencana megaproyek ini mencuat pada Oktober 2017 usai kesepakatan yang diteken Wali Kota Makassar Danny Pomanto, serta PT Marga Utama Nusantara, melalui anak perusahaan PT Bosowa Marga Nusantara (BMN). Dengan nilai investasi awal mencapai Rp 2,243 triliun serta libatkan 1.300 pekerja, Tol Layang Pettarani diharap mengurangi kemacetan yang kian semrawut.

Lebih jauh, beberapa mitra lokal dan internasional turut digandeng. Ada PT Wijaya Karya Beton jadi kontraktor utama, Nippon Koei Co., Ltd. terlibat dalam bagian operasi bersama PT Indokoei International, PT Cipta Strada didapuk sebagai konsultan supervisi, lalu PT Virama Karya menjadi konsultan pengendali mutu independen.

Tol Layang Pettarani digarap sejak April 2018 tanpa melakukan proses pembebasan lahan. Pihak kontraktor menggunakan teknologi mutakhir box girder serta span by span. Ini ditempuh untuk menekan risiko gangguan kepadatan lalu lintas kendaraan, sehingga kendaraan tetap dapat melintas seperti biasa.

2. Selama masa pembangunan, masyarakat dan pengguna jalan harus menghadapi macet parah setiap hari

Fakta Penting Tol Layang Pettarani, Megaproyek Rp2 Triliun di MakassarKemacetan di Jalan Pettarani Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Namun faktanya, gangguan tetap dirasakan oleh masyarakat yang biasa melewati salah satu jalan protokol Makassar tersebut. Akibat megaproyek ini, ada empat dari enam lajur yang ditutup. Alhasil kemacetan yang biasa terjadi malah kian parah dan berlangsung lama, terutama pada medio 2018 hingga 2019.

Itu cuma satu dari banyak keluhan masyarakat atas pembangunan tol layang yang tertuang dalam artikel jurnal Equilibrium milik mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) Vol. VII edisi 1. Mereka turun langsung mewawancarai warga sekitar kurun waktu November 2018 hingga Januari 2019, atau saat umur megaproyek menginjak bulan ketujuh.

Bahkan saat jalan arteri mulai dikerjakan pada Desember 2020, kemacetan belum teratasi. Badan jalan yang menyempit membuat antrean kendaraan mengular jauh. Posisi putaran pun kerap berubah, menambah kebingungan para pengguna jalan. 

"Melelahkan sekali. Kita maunya sudah sampai di rumah untuk istirahat eh masih harus macet-macetan," kata Herlin (25), warga Pattalassang, Kabupaten Gowa, kepada IDN Times Desember lalu. Perkara macet pun membuat repot para pengemudi layanan transportasi daring, sebab waktu tempuh jadi lebih lama.

Baca Juga: Begini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Proyek Tol Layang Pettarani

3. Megaproyek Tol Layang pun dituding lalui proses penggodokan tanpa didahului konsultasi dengan publik

Fakta Penting Tol Layang Pettarani, Megaproyek Rp2 Triliun di MakassarPekerja beraktivitas di lokasi proyek jalan tol layang di jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin ( 27/4/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Tak cuma dari warga sekitar, kelompok Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) secara terang-terangan menuding megaproyek ini digodok tanpa didahului konsultasi publik. Pasalnya, penutupan empat lajur didahului pemotongan sekitar seribu batang pohon yang sudah tumbuh bertahun-tahun di sepanjang separator lama Pettarani. Ini dilakukan sebab tiang-tiang memang berada di tengah jalan, atau lokasi pepohonan.

Direktur Walhi Sulsel, Muhammad Al Amin, pada Mei 2018 menyebut bahwa penebangan harusnya melalui audiensi dengan publik. Kehadiran pohon-pohon tersebut, selain demi Ruang Terbuka Hijau (RTH), dinilai krusial lantaran selama ini Pettarani dan sekitarnya dikenal sebagai daerah rawan banjir.

Di sisi lain, Anwar Toha selaku Direktur PT BMN menyebut proyek ini telah memenuhi seluruh perizinan. Termasuk di antaranya Izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Oleh pelaksana proyek, pohon-pohon yang ditebang bakal diganti sesuai peraturan yang berlaku.

"Kompensasi dari aturan itu kan 1:5, di mana satu pohon yang kita tebang akan digantikan dengan lima pohon baru untuk penghijauan dan itulah kompensasinya," ungkap Toha pada 17 Mei 2018, seperti dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Warga Keluhkan Kemacetan Setiap Hari di Jalan Pettarani Makassar

4. Publik Makassar sedang menunggu efektivitas Tol Layang Pettarani sebagai solusi atas masalah kemacetan

Fakta Penting Tol Layang Pettarani, Megaproyek Rp2 Triliun di MakassarKondisi Jalan Tol Layang A.P Pettarani di Makassar. Humas Pemprov Sulsel

Meski mengeluh dengan kemacetan yang dilalui setiap hari, banyak warga yang setuju dengan kehadiran Tol Layang Pettarani. Pihak kontraktor sendiri agaknya tetap menjaga komitmen tak ingin menutup total Jalan AP Pettarani.

Berbicara secara anonim kepada Equilibrium, salah satu pekerja proyek mengaku idealnya pembangunan jalan harus menutup seluruh badan jalan. Namun perintah atasan sudah mutlak: itu tak boleh dilakukan.

Alhasil selama 30 bulan, warga dan pengguna jalan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana balok-balok beton dipasang secara hati-hati, satu demi satu. Pandemik COVID-19 pun tak halangi pihak kontraktor rampungkan megaproyek.

Menteri Basuki mengakui pembangunan Tol Layang menimbulkan kemacetan parah. Namun ia berjanji semua akan terbayar setimpal.

"Pada saat pembangunan pasti ada penderitaan, apakah debunya, kemacetannya tapi sekarang kalau sudah jadi pasti kenikmatan. Jadi memang di balik penderitaan pasti ada kenikmatan. Ini salah satu contoh," ujarnya dalam acara peresmian.

Nah, kira-kira semanjur apa Tol Layang Pettarani sebagai solusi mengurangi intensitas macet di Makassar?

Baca Juga: Mundur dari Jadwal, Tol Layang Pettarani Diresmikan Oktober 2020

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya