Pimpin Golkar Sulsel, Nurdin Halid Mundur dari DPP

Dia terpilih secara aklamasi melalui Musda IX

Makassar, IDN Times - Nurdin Halid akhirnya menjabat ketua definitif Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulawesi Selatan periode 2019-2024. Nurdin dipilih secara aklamasi oleh pengurus Golkar dari 24 kabupaten/kota melalui Musyawarah Daerah IX di Hotel Novotel Makassar, Jumat (27/7).

Nurdin sebelumnya merupakan Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Sulsel sejak tahun 2016. Dia ditunjuk oleh DPP Golkar menempati jabatan itu selama dua tahun sebelas bulan. Pada kepengurusan baru, Nurdin akan didampingi Sekretaris Abdillah Natsir.

Pada Musda yang berlangsung selama satu hari, Nurdin diusulkan sebagai calon tunggal oleh para peserta. Dia dan pengurus DPD dikukuhkan secara simbolik oleh Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPP Golkar Taufik Hidayat.

"Pada Pilkada maupun Pileg kemarin saya merasa ada tantangan baru, yaitu mengembalikan kejayaan Golkar di Sulsel. Tantangan itu membuat saya memilih kembali ke Sulsel dalam rangka melanjutkan cita-cita gerakan membangun kampung," kata Nurdin usai penutupan Musda Jumat malam.

Baca Juga: Musda Golkar Sulsel Ribut, Muncul Penolakan terhadap Nurdin Halid

1. Nurdin Halid segera mundur dari DPP Golkar

Pimpin Golkar Sulsel, Nurdin Halid Mundur dari DPPIDN Times/Aan Pranata

Nurdin yang mencalonkan diri pada Pemilihan Gubernur Sulsel 2018, saat ini berstatus rangkap jabatan. Dia juga masih tercatat sebagai Ketua Harian DPP Partai Golkar yang dipimpin Airlangga Hartarto.

Usai memastikan jabatan defenitif di Sulsel, Nurdin menegaskan keputusannya segera mundur dari kepengurusan DPP. Selain aturan partai yang tidak membolehkan rangkap jabatan, Nurdin juga hendak fokus di daerah asalnya. Dia menyinggung kiprahnya yang sudah 22 tahun berkutat di arena politik nasional.

"Dalam waktu tidak terlalu lama saya akan melapor kepada ketua umum sekaligus menyampaikan pengunduran diri sebagai salah satu pengurus," kata dia.

2. Golkar Sulsel mulai pasang target di pilkada serentak 2020

Pimpin Golkar Sulsel, Nurdin Halid Mundur dari DPPIDN Times/Aan Pranata

Setelah terpilih, Nurdin Halid langsung mengagendakan rapat pleno pertama pada Minggu (28/7) pekan ini. Dia mengungkapkan rencana DPD Golkar Sulsel membentuk beberapa tim sebagai langkah cepat untuk menyambut sejumlah agenda politik di masa depan.

Salah satu agenda terdekat di Sulsel adalah pemilihan kepala daerah serentak di 12 kabupaten/kota. Nurdin sudah memasang target Golkar bisa menang pada 50 persen pelaksanaan Pilkada.

"DPD di 12 kabupaten/kota segera mempersiapkan langkah rekrutmen cakon. Tentu yang diprioritaskan adalah kader Golkar," ucapnya.

Baca Juga: Gubernur Nurdin Yakin Sulsel Jadi Provinsi Layak Anak

3. Musda sempat ribut terkait selebaran yang menolak pencalonan Nurdin

Pimpin Golkar Sulsel, Nurdin Halid Mundur dari DPPIDN Times/Aan Pranata

DPD Golkar Sulsel menyelenggarakan musyawarah daerah di Hotel Novotel Makassar, Jumat (26/7) siang. Acara sempat diwarnai keributan karena muncul sekelompok orang yang menolak pencalonan Nurdin Halid sebagai ketua.

Keributan terjadi saat Nurdin Halid yang menjabat Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Sulsel, naik ke podium menyampaikan sambutan. Keributan dipicu sekelompok kader Golkar yang menyebar selebaran berisi penolakan terhadap Nurdin serta kecaman atas Musda yang terkesan dipaksakan.

Keributan tidak berlangsung lama karena panitia Musda langsung mengusir kelompok tersebut keluar dari ruangan. Musda rencananya digelar hingga Sabtu (27/7) dengan agenda utama pemilihan ketua DPD Golkar Sulsel defenitif.

"Kami selaku kader dan simpatisan partai Golkar Sulsel menganggap bahwa kegiatan tersebut terkesan dilaksanakan dengan terburu-buru, dan sekadar formalitas," kata Hamzah Abdullah, salah seorang kader Golkar yang diusir dari lokasi Musda.

4. Musda Golkar Sulsel sesuai petunjuk DPP

Pimpin Golkar Sulsel, Nurdin Halid Mundur dari DPPIDN Times/Aan Pranata

Ketua Koordinator Bidang Kepartaian DPP Partai Golkar Ibnu Munzir hadir membuka Musda DPD Golkar Sulsel. Pada pidatonya, dia menyebut agenda ini sudah sesuai petunjuk DPP. Musda disebut sudah mendesak untuk digelar, karena Sulsel sudah lebih dari lima tahun dipimpin oleh pelaksana tugas ketua.

Bagi Munzir, Musda Golkar Sulsel bukan agenda luar biasa. Sebab, kata dia, sudah menjadi kegiatan rutin sebagaimana umumnya sebuah partai dan organisasi. Hanya saja, dia mengakui pelaksanaannya lebih cepat dari yang dipersiapkan.

"Pelaksanaan Musda di Sulsel adalah sesuatu yang menjadi agak berbeda, karena ada rencana besar dari Ketua Umum Golkar untuk menata kembali organisasi secara menyeluruh," kata dia.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya