Pemulung Anak di Makassar Didorong Kembali ke Pendidikan

Save The Children jawab tantangan krisis sampah elektronik

Makassar, IDN Times - Save the Children Indonesia bersama Accenture meluncurkan program Sirkular Jenius di Makassar untuk menjawab tantangan mendesak akibat krisis sampah elektronik.

Program ini bertujuan untuk berkontribusi menciptakan masa depan yang bermartabat dan berkelanjutan bagi anak-anak dan keluarga. Terutama yang bekerja di sektor sampah elektronik, dengan memberi mereka keterampilan dan peluang yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak atau kembali ke pendidikan.

Pencanangan program Sirkular Jenius ini diselenggarakan Selasa (29/8/2023) di Hotel Ibis Style Makassar. Acara dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Dinas terkait dari pemerintah Kota Makassar, organisasi masyarakat (CSO), akademisi, serta perwakilan dari para pemulung dan keluarga. 

Baca Juga: Limbah Elektronik di Makassar Bahayakan Kesehatan Pemulung

1. Banyak anak ikut mengumpulkan limbah elektronik yang berbahaya

Pemulung Anak di Makassar Didorong Kembali ke PendidikanSave the Children Indonesia bersama Accenture meluncurkan program Sirkular Jenius di Makassar. (Dok. Istimewa)

Laporan riset Save the Children pada Februari 2023 lalu menyebutkan bahwa di Kota Makassar, pemulung tidak hanya orang dewasa. Setidaknya terdapat dua ratus pemulung anak-anak berusia antara 6 sampai17 tahun berada pada level paling bawah di sistem limbah elektronik yakni mengumpulkan limbah tersebut.

Tak jarang dari mereka juga terlibat dalam proses pemilahan yang tidak aman seperti membakar plastik secara terbuka, membongkar komponen papan sirkuit dengan cara yang tidak aman, dan diperparah dengan tidak dilengkapi peralatan keselamatan yang tepat, sehingga dapat mengekspos diri mereka terhadap bahaya keselamatan dan kesehatan.

2. Program sirkular menawarkan peluang penghidupan lebih layak

Pemulung Anak di Makassar Didorong Kembali ke PendidikanIlustrasi pengumpulan sampah limbah elektronik. (Dok. IDN Times/Save the Children Indonesia)

Ihwana Mustafa, Program Manager Save the Children Indonesia di Sulawesi Selatan mengatakan, melalui program sirkular jenius, pihaknya kami berharap ada perubahan yang lebih baik terkait sistem pengelolaan sampah elektronik lokal. Yaitu menjadikannya lebih efisien dan ramah lingkungan, sekaligus menawarkan peluang penghidupan yang layak bagi para keluarga yang bekerja di industri ini.

"Dan tentunya ini akan sangat berdampak pada kesejahteraan anak-anak di Kota Makassar," ucap Ihwana.

3. Permasalahan sampah elektronik direspons dengan cara inovatif

Pemulung Anak di Makassar Didorong Kembali ke PendidikanSave the Children Indonesia bersama Accenture meluncurkan program Sirkular Jenius di Makassar. (Dok. Istimewa)

Program Sirkular Jenius yang lahir dari kolaborasi strategis antara Save the Children, Accenture, Pemerintah Kota Makassar, akademisi, dan berbagai pihak non-pemerintah. Diharapkan semua pihak dapat terus berupaya merespons permasalahan sampah elektronik dengan cara yang inovatif.

Program ini bukan hanya sekadar mengurangi dampak buruk, tetapi juga memberikan kesempatan berharga bagi para pekerja sektor sampah elektronik dalam meraih penghidupan yang lebih layak.

“Sampah elektronik bukan hanya masalah Lingkungan, tetapi juga merupakan masalah kesehatan publik. Dengan peluncuran program ini, kami berharap untuk meminimalkan dampak buruk dari sampah elektronik dan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingya penanganan sampah elektronik ini dengan baik dan tepat.” kata Ferdi Mochtar, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar.

Baca Juga: F8 Makassar Ditunjang Listrik Tanpa Kedip PLN

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya